MOJOAGUNG – Banyak usaha yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran dalam berliterasi. Tidak harus secara langsung dengan menyodorkan buku, melainkan bisa melalui permainan hingga aksi sosial.
Minggu (29/11) dalam rangka syukuran, Pustaka Kampunk, sebuah komunitas yang bergerak di pengembangan literasi khususnya di masyarakat desa menggelar kegiatan Pasar Gratis. Diisi dengan beragam kegiatan dari sarapan, potong rambut, hingga sablon kaos menggunakan metode cukil diberikan secara cuma-cuma. Selain itu juga disediakan sarana permainan tradisional bagi anak-anak dan tentunya lapak baca buku yang juga diadakan tanpa perlu merogoh biaya.
Salah satu panitia kegiatan Pasar Gratis Pustaka Kampunk, M. Abdul Rohman menjelaskan, “Pasar Gratis ini kami buat sebagai bentuk syukuran terhadap keuntungan dari penjualan merchandise kaos Pustaka Kampunk. Kami persembahkan semuanya untuk masyarakat sekitar terutama Dusun Dukuhsari, Desa Janti, Kecamatan Mojoagung. Karena salama ini (hampir tujuh bulan) Pustaka Kampunk berdiri mendapatkan banyak dukungan, bantuan, support dan sambutan yang sangat baik.”
Selain menyediakan berbagai macam jenis buku yang bisa dibaca dan dipinjam, Pustaka Kampunk juga membuat suatu ruang bermain dan belajar khusus bagi anak-anak, sehingga bisa dimanfaatkan untuk belajar serta mengikuti pembelajaran di sekolah.
Pustaka Kampunk sendiri memang hadir untuk memfasilitasi kegiatan positif bagi masyarakat yang terbatasi aktivitasnya di awal penyebaran Covid-19 sekitar Maret 2020. Selain menyediakan berbagai macam jenis buku yang bisa dibaca dan dipinjam, Pustaka Kampunk juga membuat suatu ruang bermain dan belajar khusus bagi anak-anak sehingga bisa dimanfaatkan untuk belajar serta mengikuti pembelajaran di sekolah.
“Meski pada dasarnya bergerak di bidang literasi, namun Pustaka Kampunk tidak menutup pada kegiatan lain. Secara berkala kami mengadakan nonton bareng film diikuti dengan diskusi membahas isu terkait tema film. Selain itu kami juga belajar seni dan kreasi seperti sablon kaos, belajar nyukil (teknik cetak relief dalam seni grafis), membuat stiker manual, dan memasak,” ujar M. Abdul Rohman.
Baca Juga: Hindari Kekerasan di Sekolah Dengan Membangun dan Menjalankan Komitmen
Kepala Dusun Dukuhsari, Abdul Munip memberikan apresiasinya terhadap kegiatan yang dilakukan oleh para penggiat Pustaka Kampunk. Menurutnya kegiatan ini menunjukkan pemuda Dusun Dukuhsari merupakan generasi yang kreatif.
“Kegiatan ini juga positif dalam membangun wacana untuk mengurangi anak-anak bermain gawai dengan diarahkan untuk lebih aktif bermain serta belajar membaca. Sehingga secara tidak langsung mewujudkan masyarakat yang gemar membaca,” ungkap Abdul Munip.
Kedepannya pria paruh baya itu berharap kegiatan semacam ini bisa berkembang ke wilayah lain, tidak hanya sekadar di Dusun Dukuhsari. Melainkan bisa ke dusun, desa, atau bahkan kecamatan lain.
Hal senada juga disampaikan oleh M. Abdul Rohman, “Kita sangat ingin mengadakan agenda seperti ini di tempat terbuka, seperti taman kota, pasar, atau di pinggiran jalan. Tujuannya kita ingin saling berbagi dengan menciptakan ruang lingkup yang siapapun bisa datang dan menikmati semua fasilitas yang ada. Tanpa membeda-bedakan golongan. Sembari juga terus menularkan semangat membaca.”
Reporter/Foto: Fitrotul Aini/Istimewa