BARENG – Sebuah lembaga pendidikan jelas berusaha menjaga kualitasnya dengan memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Tak ubahnya SDN Bareng III yang sejak 2016 memperhatikan segala aspek yang menunjang kualitas pendidikannya lantaran ditunjuk sebagai pelaksana Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang didampingi dan diarahkan langsung oleh Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Jawa Timur.

Kepala SDN Bareng III, Agus Marhanto, S.Pd mengakui sejak ditetapkan sebagai sekolah SPMI empat tahun lalu, terus melakukan pembenahan hingga kini. Baik itu guru, peserta didik, dan sarana prasarana yang ada. Tujuannya, menunjang aktivitas seluruh civitas akademik sebagaimana Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang berlaku.

“Seluruh aspek menjadi jangkauan utama sebagai sekolah SPMI. Didampingi dan diarahkan langsung oleh LPMP, sehingga diawali dengan pemetaan akan kelebihan serta kekurangan di masing-masing aspek sesuai dengan SNP,” tutur Agus Marhanto.

Seluruh aspek menjadi jangkauan utama sebagai sekolah SPMI. Didampingi dan diarahkan langsung oleh LPMP, sehingga diawali dengan pemetaan akan kelebihan serta kekurangan di masing-masing aspek sesuai dengan SNP.

Agus Marhanto menambahkan bahwa guru yang mengalami kekurangan dalam hal kompetensi ataupun mengelalola kelas dengan sempurna, maka wajib mengikuti seragkaian pelatihan yang ada secara mandiri maupun kolektif melalui Kelompok Kerja Guru (KKG). Dengan demikian, akan banyak wawasan yang diperoleh demi memaksimalkan pembelajaran yang berlangsung dengan peserta didiknya.

Baca Juga: TK Kartika IV/50 Diwek Poles Jiwa Kepemimpinan

Guru Kelas V, SDN Bareng III, Suwignyo Dwi Nugroho, S.Pd.SD menambahkan bahwa hal itu juga berlaku untuk peserta didik. Dalam satu kelas akan dipetakan kemampuannya dengan maksimal, sehingga mengetahui kunggulan dan kekurangannya. Keunggulan tersebut terus diasah dan dikembangkan, sebaliknya kekurangan yang terdapat dalam peserta didik lekas diperbaiki sehingga bisa diminimalisir, bahkan tidak ada lagi.



Suwignyo Dwi Nugroho mengatakan, “Penguatan pembelajaran kepada peserta didik dilaksanakan saat proses pembelajaran. Guru memegang kunci atas keberhasilan upaya pemaksimalan dan perbaikan kondisi yang ada. Selanjutnya jika ada yang tampak menonjol maka akan ditindaklanjuti dengan diikutkan kompetisi guna bersaing dengan peserta didik lainnya.

Agus Marhanto pun meminta para guru untuk membuat evaluasi mandiri yang lebih menjabarkan kondisi tiap-tiap peserta didik. Artinya, diharapkan kedepannya pembinaan untuk masing-masing peserta didik agar tergarap dengan maksimal dan terstruktur sesuai dengan kebutuhannya.
Agus Marhanto mengungkapkan, “Kedepan saya berharap sekolah hasil merger SDN Bareng I dan SDN Bareng III ini mampu menjadi rujukan di tingkat Kabupaten Jombang. Bukan saja kecamatan seperti saat ini, oleh karena itu kami semua selalu berupaya sebaik-baiknya agar mampu mewujudkannya.”

Reporter/Foto: Fitrotul Aini/Istimewa

Lebih baru Lebih lama