DIWEK – Penerapan disiplin sudah tak asing jika dikaitkan dalam dunia pendidikan. Tak terkecuali pendidikan pada jenjang Taman Kanak-kanak (TK) dewasa ini.

Pembiasaan disiplin mampu memberikan rasa aman pada anak didik dengan sesuai dan terukur. Artinya anak didik memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri sesuai bakat minatnya. Mereka mampu memahami pola belajar dan mengenali diri melalui praktik. Adanya praktik membuat anak didik memahami yang seharusnya dipelajari hingga mampu memilah atau membedakan sesuai kebutuhan.

Kepala TK Kartika IV/50 Diwek, Setiyo Wulandari,S.Pd. menjelaskan, “Salah satu yang menjadi tolok ukur kedisiplinan anak didik ialah kegiatan rutin upacara bendera setiap Senin. Kegiatan ini menunjukkan kedisiplinan yang baik, seperti berbaris rapi menggunakan seragam lengkap dengan topi. Kemudian anak didik juga melaksanakan upacara dengan posisi sempurna. Tak berbicara, tak bergurau, bahkan ramai sendiri.”

Anak didik diminta secara sederhana untuk memahami arti menghargai sesama teman dengan memperhatikan setiap tahapan susunan acara. Selain itu juga disentuh empatinya jika keadaan tersebut dialami oleh dirinya.

Setiyo Wulandari menambahkan, pelaksanaan upacara bendera diikuti dengan hikmat dan penuh perhatian. Anak didik diminta secara sederhana untuk memahami arti menghargai sesama teman dengan memperhatikan setiap tahapan susunan acara. Selain itu juga disentuh empatinya jika keadaan tersebut dialami oleh dirinya. Anak didik secara langsung merefleksikan diri jika mengalami keadaan yang tak terpuji suasana hati dan pikiran membuatnya tidak nyaman.

“Selaiknya ketika teman melakukan kesalahan saat menjadi petugas upacara, anak didik yang menjadi peserta upacara tak diharapkan merespon dengan menertawakan. Pemahaman dasar ini penting bahwa seluruhnya membutuhkan proses untuk belajar,” terang Setiyo Wulandari.

Guru Kelas TK B, TK Kartika IV/50 Diwek, Novie Yunia Lestari, S.Psi. menambahkan dalam pembiasaannya perlu melakukan pendekatan yang menyenangkan. Pendekatan ini tentu dilaksanakan secara berulang. Setiap hari sebelum melaksanakan proses pembelajaran, anak didik diminta melakukan praktik memimpin teman untuk berbaris, memandu menyanyi lagu Indonesia Raya, menghapal Pancasila, dan menyanyikan lagu wajib nasional sesuai memontem hari besar nasional yang setiap bulan berbeda tema.

Baca Juga: Kisah Hj. Soemiyati Supardi Pejuang Mempertahankan Kemerdekaan

“Setiap Sabtu, kami agendakan untuk melakukan gladi bersih upacara bendera. Anak didik dengan cepat beradaptasi. Mayoritas konsep berpikirnya sebagai jiwa kepemimpinan yang baik. Sigap memahami kemampuan diri ketika memiliki kesempatan pada salah satu tupoksi petugas upacara,” ungkap Novie Yunia Lestari.

Menurut Guru Kelas TK A, TK Kartika IV/50 Diwek, Septy Nurindah Sari, S,Pd. anak didik yang terpilih menjadi petugas upacara merupakan cerminan dari pembiasaan kakak kelas di atasnya. Pasalnya ketika masih duduk di TK A, petugas setiap upacara bendera ialah anak didik TK B.

“Ketika sudah terbiasa dengan kedisiplinan dan juga pembiasaan yang taat, akan lebih mudah beradaptasi ketika memasuki jenjang SD bahkan ke tingkat lebih tinggi lagi. Sehingga disiplin sudah tak menjadi kebutuhan, melainkan sebuah kewajiban dan tanggungjawab diri,” tutup Setiyo Wulandari.

Reporter/Foto: Chicilia Risca Y.

Lebih baru Lebih lama