Judul Buku : Sejarah Riyaya Unduh-Unduh Mojowarno

Penulis : Tim Pencatat Sejarah GKJW Mojowarno

Penerbit : Yayasan Taman Pustaka Kristen Indonesia

Kota Penerbit : Yogyakarta

Tahun Terbit : 2018

Cetakan : Pertama, 2018

Tebal Buku : 74 Halaman

ISBN : 978-602-6414-15-1

Sejarah selalu hadir menjadi bagian dalam memori kolektif suatu bangsa, termasuk juga dalam lingkup kecilnya, yakni komunitas sosial atau masyarakat. Hal tersebut yang kemudian membuat Tim Pencatat GKJW Mojowarno Kabupaten Jombang, tergerak untuk menuliskan sejarah panjang perjalanan Jemaat GKJW Mojowarno. Terdiri dari Madoedari Wiryoadiwismo, Antinah Mujiastuti, Hudo Humboko, Prastowo Hadi dan Wiryo Widianto tuntas menerangkan founding father Jemaat GKJW dan asal mula tradisi Riyaya Unduh-Unduh.Tim pencatat membagi pembahasan isi buku menjadi lima bab.

Bab Pertama memuat metodelogi yang digunakan dalam pencarian sumber primer dan sekunder terkait sejarah GKJW Mojowarno dan tradisi Riyaya Unduh-Unduh. Pada bab dua, tim pencatatat cukup jeli dalam memaparkan sumber catatan-catatan yang didapat dari beberapa manuskrip lama.

Seperti pada penjelasan mengenai pembukaan pemukiman Hutan Kracil yang menjadi cikal bakal wilayah Mojowarno, tim pencatat Sejarah GKJW mendapatkan riwayat tersebut dari Manuskrip: Musa Jebus, Babad Alas Kracil 1900, yang diterjemahkan oleh Pendeta Muliohardjo pada 25 November 1974. Sementara bab ketiga, memberikan ulasan mengenai awal mula perayaan tradisi Riyaya Unduh-Unduh.

Bangunan Unduh-unduh yang dihiasi oleh berbagai macam hasil panen terbaik, lantas diarak bersama oleh seluruh masyarakat GKJW Mojowarno.

Tradisi Riyaya Unduh-Unduh yang menjadi identitas kolektif masyarakat GKJW Mojowarno, bermula dari kegiatan pengumpulan hasil panen yang dikenal dengan istilah Lumbung Miskin dan berkembang menjadi Lumbung Pirukunan. Kedua istilah tersebut dipakai untuk awal periode lahirnya Riyaya Unduh-Unduh, yang sudah dirayakan sejak era Hindia-Belanda hingga sekarang ini. Selain memuat cikal-bakal Riyaya Unduh-Unduh, juga menjelaskan mengenai nilai filosofis serta makna dari prosesi Riyaya Unduh-Unduh.

Baca Juga: Jejak Loji Perkebunan Kopi Wonosalam

Prosesi Hari Raya Unduh-Unduh yang diserap dari adat Jawa dan intisari ajaran Al-Kitab, turut dipengaruhi oleh budaya agraris di masyarakat wilayah Mojowarno. Hal tersebut dicerminkan dari berbagai prosesi Riyaya Unduh-Unduh yang terdiri dari empat tahapan. Tahapan tersebut diantaranya, persiapan, arak-arakan, ibadah, dan lelangan.

Bangunan Unduh-unduh yang dihiasi oleh berbagai macam hasil panen terbaik, lantas diarak bersama oleh seluruh masyarakat GKJW Mojowarno. Dalam prosesi arak-arakan Unduh-Unduh, tema yang diangkat juga disesuaikan dengan kisah-kisah dalam Al Kitab. Misalnya Kisah Penyaliban Tuhan Yesus atau Musa dan Anak Lembu Emas. Secara filosofis, tradisi Riyaya Unduh-Unduh memiliki nilai kebersamaan dan religi, yang tidak serta merta meninggalkan akar budaya warisan leluhur.

Keseluruhan buku ini baik dan dapat dijadikan bahan rujukan lebih mendalam mengenai Hari Raya Unduh-Unduh. Kalaupun ada kekrangan hanya terkait dengan sumber dokumentasi saja yang tak dijelasakan mendetail mulai dari didapatkannya dan kisaran tahun berapa jika itu meruapakan jenis foto.

Peresensi: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama