PLOSO – Dalam masa pandemi sekarang ini, pembelajaran tatap muka langsung harus diganti dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Diakui memang sedikit mengalami kesulitan dan membuat anak didik merasa jenuh. Seperti yang dirasakan KB Al Ghofar Ploso, dalam satu semester terakhir sudah tampak kondisi anak didik yang jenuh dengan pembelajaran yang tak dapat bersua dan berinteraksi secara langsung ini.

Kepala KB Al Ghofar Ploso, Husni Thowiyyah mengakui dalam kondisi seperti sekarang ini tak adanya pertemuan secara tatap muka akhirnya membuat anak didik mengalami kejenuhan. Meskipun para guru telah menghadirkan beragam media pembelajaran, dari berbentuk audio-visual maupun visual.

Memanfaatkan keberadaan lingkungan belajar anak didik, memberikan dampak signifikan. Tak perlu susah dalam memahami sebuah materi pembelajaran. Cukup anak didik mengambil verietas contoh yang ada di lingkungkannya sangat membantu.

“Oleh karena itu, inovasi perlu dilakukan oleh para guru untuk melakukan pendekatan dan membangkitkan gairah belajar anak didik. Selain itu mengajak orang-orang terdekat (baca: Keluarga) turut serta membantu dengan mendampingi dan menguatkan pemahaman anak didik,” ungkap Husni Thowiyyah.

Baca Juga: Data Ulang BPJS Kesehatan GTT dan PTT

Ditambah dengan memanfaatkan keberadaan lingkungan belajar anak didik, memberikan dampak signifikan. Tak perlu susah dalam memahami sebuah materi pembelajaran, tambah Husni Thowiyyah, cukup anak didik mengambil verietas contoh yang ada di lingkungkannya. Karena itu sangat membantu.

Dibenarkan oleh Guru Kelas C, KB Al Ghofar Ploso, Yuliatin, S.Pd. bahwa pada PJJ saat ini memberikan ruang kebebasan lebih luas kepada anak didik. Dengan demikian mereka anak didik tidak merasa pada suatu proses pembelajaran.



“Di sinilah letak mendasar guru harus mampu memberikan inovasi yang lebih banyak ragamnya. Apalagi dengan keterlibatan orang dekat anak didik seperti orangtua. Kian mendukung semangat belajar mereka, karena didampingi dan dibantu mempersiapkannya,” kata Yuliatin.

Tri Husni menambahkan, terpenting adalah bisa mencoba langsung setiap pembelajaran yang dilaksanakan. “Jikalau guru sudah menerangkan dan cukup dilakukan dengan media gambar misalnya, tak menutup kemungkinan pun peserta didik bisa menjajal membuatnya sendiri dalam media lainnya,” pungkasnya.

Reporter/Foto: Chicilia Risca Y.
Lebih baru Lebih lama