BARENG – Pandemi Covid-19 yang belum juga beranjak, menjadikan Desa Pakel, Kecamatan Bareng kian menelurkan ide kreatif dalam memutus mata rantai penyebarannya. Diantaranya adalah dibentuknya Tim Digdaya Relawan Covid-19 yang beranggotakan Linmas, Lembaga Permusyawaratan Desa, tokoh agama, serta masyarakat setempat.

Kepala Desa Pakel, Sadarmaji, S.Psi. menuturkan bahwa pembentukan Tim Didgaya untuk meningkatkan kedisiplinan warga terhadap kepatuhannya menjalankan protokol kesehatan pemberantasan Covid-19. Namun begitu tetap mengedepankan keramahan dan kesantunan agar tak sampai menimbulkan permasalahan baru lagi.

“Agar warga semakin padu dan kompak dalam menjalankan protokol kesehatan, kami membuat tempat cuci tangan yang tidak biasa. Pilihannya adalah menggunakan guci supaya terlihat lebih artistik,” ungkap Sudarmaji.

Ide kreatif ini berawal dari musyawarah desa bersama karang taruna. Akhirnya tercetuslah gagasan membuat wahana cuci tangan melalui guci. Gayung bersambut perusahaan dari Malang bersedia membantu 200 guci cuci tangan.

Pembuatan guci cuci tangan ini tidak menggunakan anggaran dana desa. Hal itu dikarenakan ada perusahaan dari Malang yang bersedia memberikan bantuan untuk inovasi ini. Bahkan kedepannya di setiap rumah akan diberikan guci cuci tangan, sehingga masing-masing warga bisa memiliki kesadaran sendiri saat beraktivitas tak melupakan cuci tangan.

Baca Juga: Pancasila dan Bahasa Indonesia Masih Mata Kuliah Wajib

Sudarmaji mengakui, “Ide kreatif ini berawal dari musyawarah desa bersama karang taruna. Akhirnya tercetuslah gagasan membuat wahana cuci tangan melalui guci. Gayung bersambut perusahaan dari Malang bersedia membantu 200 guci cuci tangan. Tetapi sekarang masih terpasang lebih kurang 60 buah dengan konsekuensi kami memasarkan produknya di Desa Pakel.”

Ditemui saat Launching Tim Digdaya, Camat Bareng, Usman SE., M.Si. mengatakan penetrasi yang dilakukan oleh Desa Pakel ini bisa menjadi contoh desa lain di kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Mojowarno dan Wonosalam tersebut. Baik dalam pola penegakan kedisiplinan maupun membangun kebiasaan baru yakni cuci tangan.



“Terpenting adalah tetap melakukan jalinan komunikasi yang baik antar warga maupun perangkat desa. Sehingga kehadiran tim Digdaya ini mendapatkan sambutan baik bahkan dukungan yang melimpah,” ujar Usman.

Terbukti dari ungkapan salah satu warga Desa Pakel yang rumahnya tak jauh dari balai desa, Siti Rukayah. Dia mengaku senang dengan adanya Tim Digdaya dan program pemberantasan Covid-19 dengan guci cuci tangan ini. Apalagi tak ada pungutan sedikit pun sehingga membuat warga dengan sukarela turut membantu. “Selain itu halaman rumah kami menjadi tampak asri dan lebih indah,” tutup Siti Rukayah.

Reporter/Foto: Donny Darmawan
Lebih baru Lebih lama