PETERONGAN – Menanamkan kedisiplinan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh sebuah lembaga pendidikan. Tujuannya tidak lain, untuk membentuk karakter sekaligus mempersiapkan bekal peserta didik untuk mengarungi jenjang pendidikan yang lebih tinggi kedepannya. Hal ini cukup penting mengingat, antara kedisiplinan dan karakter, keduanya memiliki kelindan erat yang tidak bisa dikesampingkan dalam dunia pendidikan.

Belajar dari nilai kebermanfaatan penanaman kedisiplinan bagi peserta didik, membuat SDN Bongkot Peterongan secara ramah menerapkannya sebagai penunjang pembelajaran peserta didik. Kedisiplinan yang sudah meresap di sanubari para peserta didik SDN Bongkot Peterongan Peterongan , terbukti cukup berhasil dalam membentuk karakter dan sekaligus menghasilkan ragam prestasi didik di tingkat kecamatan maupun kabupaten.

“Jika pendidikan karakter sudah terbentuk, maka akan selaras dengan prestasi peserta didik baik di bidang akademik maupun non akademik.”

“Raihan prestasi yang diukir oleh peserta didik di SDN Bongkot Peterongan, memang sudah cukup baik. Selain pernah menyabet gelar Juara I untuk ajang perlombaan IPA dan Matematika di tingkat kecamatan pada tahun 2019, peserta didik kami juga pernah mencatatkan namanya sebagai Juara I di ajang perlombaan lari tingkat kabupaten,” ungkap Kepala SDN Bongkot Peterongan, Istikomah, S.Pd.

Baca Juga: Guru Garda Terdepan Hentikan Bullying di Sekolah

Dari raihan prestasi tersebut, sekolah dasar yang berdiri sejak 1975 dan menjadi tumpuan masyarakat Desa Bongkot dalam mencetak generasi berpendidikan dan berkarakter. Juga menyeimbangkan pembelajaran baik di bidang akademik maupun non akademik. Hal ini dijelaskan oleh Guru Kelas VI Mulyono S.Pd selaku guru senior SDN Bongkot Peterongan yang sudah mafhum memahami pelbagai karakter peserta didiknya. Mulyono menerangkan, guna menjaga keseimbangan antara dunia akademik dan non akademik, dirinya kerap mengadakan pembelajaran di luar kelas.



“Pada dasarnya, metode pembelajaran efektif untuk membentuk karakter peserta didik, ialah melalui praktik langsung di lapangan. Lewat praktik belajar di lapangan, peserta didik akan leluasa mengeksplorasi objek yang ada dan membuat macam-macam pertanyaan atas temuannya tersebut. Sebagai contoh ketika pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), banyak sekali objek yang bisa kita gali di lingkungan sekolah bersama peserta didik. Secara tidak langsung, metode seperti ini akan mendorong peserta didik untuk berlaku disiplin, sebab peserta didik sudah mampu mengamati persoalan di sekitarnya dan menemukan solusinya,” terang Mulyono.

Turut ditambahkan oleh Istikomah, bahwa penerapan kedisiplinan di SDN Bongkot Peterongan juga dikuatkan melalui hal-hal sederhana, seperti halnya membuang sampah pada tempatnya ataupun untuk selalu berbuat jujur kepada sesama warga sekolah.



“Memang untuk menerapkan kedisiplinan di jenjang pendidikan sekolah dasar harus didasari dari tindakan-tindakan kecil. Jika kedisiplinan sudah tertanam, maka proses pembelajaran yang berorientasi kepada keberhasilan peserta didik di jalur akademik maupun non akademik, secara otomatis akan berjalan beriringan,” jelas perempuan berhijab yang pernah menjadi Kepala Sekolah Prestasi di Kecamatan Peterongan ini.

Reporter/Foto: Donny Darmawan/Istimewa

Lebih baru Lebih lama