MOJOAGUNG – Sekolah sebagai lembaga pelayanan pendidikan, tidak bisa berdiri sendiri tanpa adanya dukungan dari pihak terkait, dalam hal ini ialah wali peserta didik yang juga mewakili kelompok masyarakat. Peran masyarakat yang dibutuhkan di sekolah, tidak hanya berlaku ketika agenda rapat atau pembangunan sarana prasarana, akan tetapi juga mesti memperhatikan substansi dari peran sekaligus hubungan antara masyarakat dengan sekolah.

Berkaca dari hal tersebut, SDN Karobelah Mojoagung terus mengupayakan adanya keselarasan hubungan antara pihak sekolah dan masyarakat. Hal ini ditempuh agar kualitas pendidikan yang ada di sekolah dasar berlantai dua ini, selalu mengedepankan kualitas sekaligus kuantitasnya. Sebab, dalam dunia pendidikan, kualitas yang diukur dari pembelajaran serta kompetensi guru yang baik, juga mampu menarik kepercayaan masyarakat dari segi kuantitas.

Untuk menjembatani segi kualitas dan kuantitas tersebut, SDN Karobelah Mojoagung sudah banyak melakukan perubahan, baik dari luar maupun dalam. Perubahan dari luar yakni meliputi sarana dan prasana yang ada, dan dari dalam yang meliputi kurikulum atau metode pembelajaran. Kepala SDN Karobelah Mojoagung, Siti Mardianah, S.Pd juga turut memaparkan, bahwa perubaan tersebut memang lazim ditempuh, karena dunia pendidikan hari ini juga tidak luput dari persaingan antar lembaga.

Masyarakat juga berperan sebagai teropong di sekolah. Maka dari itu, hubungan keduanya dibutuhkan untuk memperbaiki kualitas pendidikan.

“Perubahan yang sudah terlaksana di SDN Karobelah Mojoagung yakni renovasi gedung sekolah secara keseluruhan pada 2016. Ini memang wajib dilakukan, sebab saat belum tersentuh perbaikan fisik, seluruh ruangan yang ada di sekolah kami tergenang air ketika hujan deras melanda,” kata Siti Mardianah.

“Perihal genangan, syukur saat ini sudah teratasi. Untuk perubahan dari dalam yang meliputi aspek pembelajaran, kami juga menyesuaikan tradisi yang ada di masyarakat. Artinya kami mengajak peserta didik, untuk berkembang karakternya melalui nilai-nilai keagamaan, yang dikemas dengan berbagai kegiatan, seperti mengaji, drumband, dan salat duha yang dikhususkan bagi kelas IV, V dan VI,” paparnya.

Baca Juga: SMP Negeri 2 Jogoroto Ukir Prestasi Lewat Musik Tradisi

Tentunya, untuk menjalankan proses perubahan tersebut tidak semudah membalik telapak tangan. Butuh kerjasama, dan bentuk-bentuk pengamatan dari para guru terhadap pembelajaran serta komunikasi yang sudah terjalin dengan wali peserta didik. Hal ini turut diungkapkan oleh Guru Kelas VI Mudauwamah S.Pd. Guru senior di SDN Karobelah Mojoagung ini mengungkapkan bahwa pada periode 1990-an, jumlah peserta didik yang ada tidak sampai menyentuh angka 100.



“Pada periode 1990-an bisa dikatakan bahwa jumlah peserta didik di SDN Karobelah Mojoagung cukup sedikit. Tentu hal tersebut membuat para guru resah. Akhirnya, ketika mengevaluasi kekurangan yang ada, kami menemukan formula pembelajaran yang bisa dipercaya masyarakat, yakni dengan mengedepankan karakter peserta didik melalui nilai-nilai keagamaan,” ujar Mudauwamah.

“Sampai hari ini, metode tersebut masih kami terapkan, dengan senantiasa mengajak peserta didik untuk membaca Surah Al-Fatihah. Hasilnya, masyarakat bisa mempercayai SDN Karobelah Mojoagung sebagai lembaga pendidikan yang baik bagi putra-putrinya sampai saat ini. Ini dibuktikan dengan jumlah angka penyerapan peserta didik di SDN Karobelah Mojoagung, yang pada tahun ini tercatat 234 peserta didik,” pungkasnya bangga.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama