JOMBANG – Mengevaluasi hasil belajar peserta didik di kala pandemi Covid-19 memang sangat diperlukan. Terlebih saat model pembelajaran harus berubah. Bila semula (Sebelum Covid-19) bisa melakukan tatap muka, sekarang cukup secara daring. Dengan kata lain, ada perubahan yang nyata tergambar termasuk pada materi ajar. Harus dibuat sederhana tetapi tetap mengena.

Oleh karena itu, melihat tingkat keberhasilannya pendidikan jarak jauh tersebut Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Evaluasi Hasil Belajar Berbasis Komputer Smartphone (EHB BKS) pada (22-30/3) yang dilaksanakan di sekolah masing-masing. Kepala Seksi SMA, Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PKLK) Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Wilayah Kabupaten Jombang, Aisyah, M.Pd. menyampaikan bahwa meskipun dilaksanakan serentak seperti pada jadwal pelaksanakan, tetapi diterapkan bergantian supaya tetap menjaga protokol kesehatan yang berlaku.

Dalam EHB BKS hasilnya tidak akan masuk rapor, bahkan mempengaruhi kelulusan peserta didik. Sebab, memang peserta didik yang mengikutinya adalah kelas XII.

“Jadi, peserta didik akan mengerjakan soal tes yang telah disusun oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di sekolahnya. Tetapi secara bergantian di buat sift dan tiap ruang hanya diisi oleh 12 peserta didik sehingga tak sampai terjadi penumpukan dan tetap mejunjung tinggi pelaksanaan protokol kesehatan,” terang Aisyah.

Baca Juga: Formasi Guru PPPK Banyak Dibuka di Seleksi Calon ASN 2021

Ketua Musyawarah Kelompok Kepala Sekolah (MKKS), SMA Swasta Kabupaten Jombang, Ir. Sulaiman tak menampik dalam pelaksanannya masih ada beberapa orang tua yang menolak anaknya datang ke sekolah. Termasuk peserta didik yang notabene santri di Jombang dan belum kembali lagi. Maka solusinya adalah pelaksanaannya dijadikan dua yakni daring dan luring.



Sulaiman menyatakan, “Pada dasarnya dalam pelaksanaannya berjalan lancar. Tak ada kendala berarti. Termasuk peserta didik yang ikut sertapun tak sampai tertular penyebaran Covid-19.”

Dalam EHB BKS hasilnya tidak akan masuk rapor, bahkan mempengaruhi kelulusan peserta didik. Sebab, memang peserta didik yang mengikutinya adalah kelas XII. Tujuannya tak lain melihat hasil belajar peserta didik selama di rumah. Selain itu membiasakan peserta didik mengerjakan di depan komputer karena akan menghadapi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang soalnya pun telah bertandar Asesmen Kompetemsi Minimum (AKM).

Reporter/Foto: Chicilia Risca Y./Istimewa
Lebih baru Lebih lama