MOJOWARNO - Nilai-nilai kepramukaan harus tetap ditegakan. Apalagi di Jombang, Pramuka sudah menjadi ektrakulikuler wajib yang harus dilaksanakan. Oleh karena itu, kompetensi kepramukaan wajib tetap diasah serta ditingkatkan.

Untuk itu Kwaran Kecamatan Mojowarno mengadakan Kursus Mahir Dasar (KMD) pada (17-22/2) yang tersebar di enam lokasi. KMD itu untuk golongan siaga dan penegak yakni dari SD, MI, maupun SMP sebanyak 148 peserta.

Wakil Ketua Pelaksana KMD Kwaran Kecamatan Mojowarno, Sunarti, M.Pd. mengakui meski dalam kondisi pademi seperti saat ini, materi-materi kepramukaan ternyata cukup dinanti. Khususnnya yang berkaitan dengan aksi lapangan, hanya saja yang membedakan sekarang ini mesti mematuhi protokol kesehatan.

Ini dapat dibilang KMD pertama di Kecamatan Mojowarno. Menghadirkan pelatih dari Pusdiklatcab Tunggorono dan Asisten Pelatih alumnus Kursus Pelatih Dasar Nusantra. Membuat para peserta semakin antusias mengikutinya.

“Ini dapat dibilang KMD pertama di Kecamatan Mojowarno. Menghadirkan pelatih dari Pusdiklatcab Tunggorono dan Asisten Pelatih alumnus Kursus Pelatih Dasar Nusantra. Membuat para peserta semakin antusias mengikutinya,” ungkap Sunarti.

Salah satu peserta dari SDN Japanan I Mojowarno, Wiwin Dwi Jayanti, S.Pd.SD merasa senang mengikuti pelatihan KMD yang diselenggarakan Kwaran Mojowarno. Selain dasar-dasar kepramukaan, ketangkasannya mengenai tali temali, membangun tenda, serta serangkaian materi lain disampaikan mendetail dan penuh pendampingan. Kalau pun mengalami kesulitan dalam mempraktikan, langsung bisa ditanyakan dan dibantu mengurai kesukaran tersebut.

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Mulai Semester Genap?

Wiwin Dwi Jayanti mengatakan, “Selain persoalan keadministrasian, dunia siaga, metode pembinaan juga diajarkan. Sehingga nantinya ketika kembali ke sekolah langsung dapat menerapkannya kepada peserta didik.”



Wakil Ketua I Kwaran Kecamatan Mojowarno, Budi Prasetyo, S.Pd. pun memapaparkan bagi peserta yang lulus dalam KMD kali ini, maka dapat dipastikan laik menjadi pembina Pramuka di sekolahnya masing-masing.

“Dari 148 peserta yang dinyatakan lulus sebanyak 147 peserta. Selebihnya bisa langsung menerapkan materi yang sudah diberikan dalam KMD tentunya diperkenankan melakukan inovasi tersendiri. Baik melihat dari segi peserta didik maupun potensi yang tersedia di sekolah. Sehingga kegiatan Pramuka dapat berjalan luwes penuh dengan gairah,” tutup Budi Prasetyo.

Reporter/Foto: Donny Darmawan
Lebih baru Lebih lama