JOMBANG – Pembelajaran tatap muka (PTM) di Jombang sudah diawali pada jenjang SMA/SMK/MA. Hal itu sesuai kebijakan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kemudian dilanjutkan oleh jenjang SD/SMP Negeri/Swasta di bawah lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang.

Namun untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ternyata belum dilaksanakan. Diterangkan oleh Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal (PNF), Disdikbud Kabupaten Jombang, Mohammad Suyuti, S.Pd., M.Si. bahwa sejauh ini memang untuk jenjang PAUD masih menunggu hasil dari evaluasi pelaksanaan PTM di SD/SMP Negeri/Swasta yang lebih dulu melaksanakan, yakni sejak Selasa (6/4).

Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal (PNF), Disdikbud Kabupaten Jombang telah mendesain aturan dalam PTM di jenjang PAUD kedepannya. Misalkan, kehadiran anak didik sangat dibatasi, yakni sebanyak lima anak didik.

“Kalau pun nanti akhirnya diperkenankan melakukan PTM maka ada penyesuaian kembali. Tidak seperti sebelum Covid-19. Terpenting tiap lembaga komitmen dan mampu menerapkan protokol kesehatan standar memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” terang Mohammad Suyuti."

Baca Juga: PTM Pulihkan Pemahaman Peserta Didik

Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal (PNF), Disdikbud Kabupaten Jombang pun telah mendesain aturan dalam PTM di jenjang PAUD kedepannya. Misalkan, kehadiran anak didik sangat dibatasi, yakni sebanyak lima anak didik.



Apalagi anak didik di jenjang PAUD terbilang aktif, sehingga guru harus mampu mengendalikan interaksi sesama teman agar sesuai dengan protokol kesehatan. Oleh sebab itu, dari jumlah kehadiran sangat dibatasi. Kemudian dibagi dalam satu hari bisa dibuat bergantian.

Kepala Seksi Pendidikan Karakter dan Evaluasi, Bidang Pembinaan PAUD dan PNF, Disdikbud Kabupaten Jombang, Hari Supriadi, S.Pd., M.Pd. menambahkan, karena keterbatasan waktu saat PTM, maka perlu juga dibarengi dengan pembelajaran daring sebagai pelengkapnya.



Hari Supriadi mengatakan, “Tentunya tetap mengacu pada kurikulum dalam kondisi khusus (Pandemi Covid-19). Sehingga tidak semata-mata menekankan pada hasil pembelajaran yang berlangsung. Melainkan lebih menitikberatkan kepada karakter dan pembiasaan anak didik.”

Kemudian, lanjut Hari Supriadi, kerja sama dengan wali anak didik di rumah sangat penting. Sebab, dalam aktualisasinya wali anak didik yang akan mengawasinya secara langsung. Dengan begitu harapan jalannya pendidikan selama masa pandemi Covid-19 masih bisa dilaksanakan dengan capaian yang diharapkan.

Reporter/Foto: Chicilia Risca Y.
Lebih baru Lebih lama