MOJOAGUNG – Pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir, sedikit banyak memberikan pengaruh yang cukup signifikan dalam pembelajaran anak didik. Seperti yang dirasakan oleh TK Pertiwi Mojoagung. Walau sudah melangsungkan pembelajaran secara daring, ternyata tidak efektif dikarenakan suasana yang tercipta berbeda. Juga beberapa anak didik tidak memiliki perangkat yang laik.

Dijelaskan oleh Kepala TK Pertiwi Mojoagung, Sri Sudarwati Utami, S.Pd. pihaknya akhirnya sepakat untuk menjalankan metode Guling atau Guru Berkeliling. Dalam metode itu, guru mengunjungi rumah anak didik dan mengajari langsung beberapa materi yang terangkum dalam kegiatan Ramadan ceria. Serta mengambil tugas yang sudah dikerjakan anak didik.

“Sebelum menelurkan kebijakan ini, memang kami dapati banyak anak didik yang melalaikan tugas dan malah asyik bermain telepon genggam (baca: game) saat kami datangi rumahnya. Selain itu ada kesulitan penerimaan pemahaman anak didik dalam pembelajaran yang dilangsungkan dengan daring. Praktis solusi yang dianggap mampu menjembatani itu adalah dengan pembelajaran tatap muka secara Guling. Tentunya dalam pembelajaran system tersebut tetap patuh terhadap protokol kesehatan di rumah masing-masing. Baik untuk guru, anak didik dan wali anak didik,” papar Sri Sudarwati Utami.

Menggunakan metode pembelajaran daring selain terkendala akses kelancaran jaringan yang tidaklah merata, ditambah pula keterbatasan kuota yang dimiliki wali anak didik.

Hal ini dibenarkan pula oleh Guru Kelas A, TK Pertiwi Mojoagung, Siti Fatimah. Menurutnya, menggunakan metode pembelajaran daring selain terkendala akses kelancaran jaringan yang tidaklah merata, ditambah pula keterbatasan kuota yang dimiliki wali anak didik.

Baca Juga: Tajuk Sutikno Hidupnya Untuk Ludruk

Semisal dalam hafalan surat-surat pendek, wali anak didik yang seharusnya mendampingi buah hatinya di rumah ternyata mengalami kesulitan. Sehingga ketika mengirimkan tugas hafalan surat pendek melalui video, bukannya menghafal melainkan membacakannya.



Di sisi lain kehadiran Bulan Ramadan 1442 H dimanfaatkan dengan baik oleh TK Pertiwi Mojoagung. Pelbagai pembelajaran keagamaan yang sangat berguna dalam menguatkan karakter anak didik diajarkan bertahap sesuai dengan usianya.

Walaupun tetap terlaksana dari rumah, ternayata baik anak didik dan wali anak didik sangat antusias. Mulai menghafal surat pendek, Asmaul Husna, hingga belajar berpuasa bertahap hingga mencapai setengah hari bahkan satu hari penuh.



Diakui oleh Siti Fatimah, “Untuk tahap dasar pengenalan rangkaian ibadah wajib di Bulan Ramadan harus menggunakan bahasa yang sederhana dan dapat dimengerti oleh mereka. Tentunya, sembari memberikan teladan agar dapat dipahami dengan baik. Di sinilah peran orang tua di rumah sangat besar.”



Tak lupa pembelajaran mendasar pun tetap diberikan seperti menggambar, mewarnai, membaca, menulis, dan peningkatan kemampuan otak anak didik. Diungkapkan Sri Sudarwati Utami bahwa harus imbang supaya tak sampai dirundung kebosanan. Peran serta orang tua pun masih berpengaruh, senyampang memberikan teladan juga mendampinginya agar tepat ketika pelaksanaannya.

Reporter/Foto: Rabitha Maha Sukma
Lebih baru Lebih lama