Atiq Masluhah*

Siapa yang tidak gemar membaca komik? Lembaran yang berisi beragam sketsa gambar unik yang diiringi beberapa percakapan yang menarik. Terutama bagi anak-anak yang menempati bangku sekolah dasar, komik menjadi salah satu opsi mereka dalam menghabiskan waktu luang selain bermain.

Pada dasarnya, membaca komik berbeda dengan membaca cerita narasi yang membutuhkan ketelitian dalam mencerna kata demi kata. Dalam komik, disuguhkan setting bergambar tanpa perlu dibangun terlebih dahulu oleh pembacanya. Imbasnya, membaca komik akan lebih terasa ringan dirasakan. Begitu halnya dengan pesan dalam suatu cerita, jika diramu dalam sebuah komik akan lebih mudah sampai kepada para pembacanya.

Pada abad 21 dengan semakin merebaknya dunia digital, membuat komik tak lagi menjadi hal yang sulit untuk dikerjakan. Ada beragam aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat komik mini atau singkat, sebut saja aplikasi comic life 3. Sebuah aplikasi pembuatan komik dengan banyaknya fitur serta model bingkai bergambar.

Dalam proses pembuatan komik, peserta didik akan membaca serta berkaca pada lingkungan sekitar mereka. Disinilah letak proses membangun pengetahuan baru bagi mereka.

Selanjutnya, komik pula dapat menjadi salah satu inovasi model pembelajaran seorang guru, khususnya pada masa pandemi. Mengingat keunggulan komik yang mampu menarik perhatian anak-anak, maka mengemas materi pembelajaran dalam sebuah komik bergambar selayaknya menjadi alternatif yang patut dipertimbangkan. Tidak hanya berfungai sebagai penyampai materi, komik pula dapat digunakan guru untuk menyampaikan pesan kepada peserta didik.

Misalnya, guru membuat komik singkat yang berisi percakapan antara dua peserta didik yang saling memberi motivasi untuk untuk tetap semangat selama belajar dari rumah. Selain itu, secara timbal balik guru dapat pula memberikan tugas bagi peserta didik untuk membuat komik di buku gambar.

Baca Juga: 1 Juni Hari Kelahiran Pancasila

Seperti halnya yang dilakukan oleh peserta didik kelas 5, SDN Pulo Lor 3 Jombang dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Guru menugaskan anak-anak membuat komik percakapan antara dua tokoh yang mengandung pesan bahwa kita harus berperilaku terpuji dan hidup sederhana.

Komik tersebut tergolong komik mini yang hanya berisi empat kolom adegan atau skema percakapan. Dengan langkah ini, diharapkan peserta didik akan mampu mengembangkan serta membangun (kontruktivis) pemahaman tentang pengertian hidup sederhana secara lebih luas. Dalam proses pembuatan komik, peserta didik akan membaca serta berkaca pada lingkungan sekitar mereka. Disinilah letak proses membangun pengetahuan baru bagi mereka.

Meski membutuhkan waktu yang lebih lama dari pada menjawab butir soal, namun model pembelajaran ini juga mampu menjadi warna serta memberikan semangat baru bagi peserta didik SDN Pulo Lor 3 Jombang dalam melawan kebosanan selama masa pembelajaran daring.

*) Guru SDN Pulo Lor 3 Jombang.

Lebih baru Lebih lama