NGORO – Sekarang ini keberadaan pondok pesantren (Ponpes) tak hanya dikenal sebagai kawah candradimuka dalam memperdalam ilmu agama. Melainkan juga menempa santrinya agar mampu hidup mandiri ketika kembali di tengah masyarakat.

Di Ponpes At-Tahdzib Rejoagung, Kecamatan Ngoro pun melakukan pembinaan serupa. Artinya tak sekedar mendalami ilmu keagamaan. Melainkan diajarkan mengolah hidup agar mampu menjalankan kehidupan dengan mandiri tanpa membebankan orang lain.

Diterangkan oleh pengasuh Ponpes At-Tahdzib Rejoagung, KH. Ahmad Masruh Ihsan Mahin, MH., “Banyak sekali keterampilan pilihan yang wajib dikuasai oleh para santri di sini. Baik itu persoalan peternakan, perikanan, perkebunan, hingga pertukangan sekali pun. Sebab sejak berdiri tahun 1960 sudah mengedepankan kemandirian dalam segala kegiatan operasional pesantren.”

Ponpes yang didirikan oleh Hadratus Syaikh Romo KH. Ihsan Mahin ini telah menjalankan budidaya ikan bawal selama lima tahun terakhir. Hasilnya pun terbilang lumayan karena mampu menopang kebutuhan pesantren.

Tak ayal keistiqomahan ini membuahkan hasil manis saat Kementrian Agama (Kemenag) RI meluncurkan program Peta Jalan Kemandirian Pesantren (PJKP). Ponpes At-Tahdzib Rejoagung ditunjuk sebagai lokasi rujukan dalam pembelajaran kemandirian. Program ini mengacu pada UU Nomor 18 Tahun 2019 Tentang Pesantren. Sehingga konsep PJKP mengedepankan pemberdayaan manusia baik yang ada di pesantren secara khusus, serta umumnya bagi masyarakat sekitar.

Baca Juga: 

Pengurus Ponpes At-Tahdzib Rejoagung, Syaiful Umam, M.Pd. mengungkapkan proses ini bukanlah semata bentuk apresiasi saja. Melainkan serangkaian proses panjang telah diikuti sehingga dikatakan laik sebagai rujukan III.



“Dikatakan sebagai rujukan III dikarenakan usaha yang telah dilakukan selama ini peternakan ikan bawal sudah besar namun belum berkembang. Dari pihak Kemenag Ri langsung melakukan verifikasi data dan faktual selama lebih kurang sepekan sebelum Ponpes At-Tahdzib Rejoagung ditetapkan sebagai lokasi rujukan,” jelas Syaiful Umam.

Diakui oleh Humas Ponpes At-Tahdzib Rejoagung Ulum Mudin bahwa di ponpes yang didirikan oleh Hadratus Syaikh Romo KH. Ihsan Mahin ini telah menjalankan budidaya ikan bawal selama lima tahun terakhir. Hasilnya pun terbilang lumayan karena mampu menopang kebutuhan pesantren.



Ulum Mudin mengatakan, “Dalam sekali panen mampu menghasilkan ikan bawal sekitar 2 ton lebih. Pasarnya pun telah ada, membuat para pedagang baik dari Surabaya, Sidoarjo, Gersik, dan kota sekitarnya datang sendiri ke ponpes.”

Reporter/Foto: Donny Darmawan/Istimewa

Lebih baru Lebih lama