Nita, salah seorang pelanggan Roti Amanah ketika memilih beberapa jenis roti yang akan dibawanya pulang kerumah. (donny)


GUDO – Semua pasti telah mengenal roti. Makanan yang terbuat dari tepung terigu, telur, mentega, dan gula ini sangat jamak di tengah masyarakat. Apalagi ketika hajatan, pasti menjadi sajian yang wajib ada.

Perlu diketahui roti pertama kalau dikenalkan oleh bangsa Eropa ke tanah Nusantara pada abad ke-16. Sementara itu di Jombang sendiri, Desa Pucangro, Kecamatan Gudo telah lama diketahui sebagai kampung roti. Hal itu tidak bisa dipungkiri lantaran sebagian besar penduduk di sana bekerja sebaga pembuat roti. Bahkan tak hanya di Jombang, melainkan sudah tersebar di pelbagai wilayah di Indonesia.

Kepala Desa Pucangro, Karen mengatakan, pembuatan roti pertama di desanya berkat tangan dingin H. Khozin. Dia adalah orang pertama yang memulai usaha itu. Sebelumnya H. Khozin pernah bekerja sebagai karyawan toko roti miliki pengusaha berdarah Tionghoa di Surabaya. Selang beberapa dekade bersama beberapa warga Dusun Sidodadi mencoba peruntungannya di Pulau Dewata merintis toko roti. Nasib baik pun berpihak pada H. Khozin sebab usahanya berbuah manis.

Kiprah H. Khozin akhirnya menginspirasi banyak warga menajajal membuka usaha yang serupa. Hingga saat ini tercatat ada sekitar 50 warga yang bergerak di usaha toko roti.

“Akhirnya pada tahun 1996 kembali pulang ke Jombang, mencoba mendirikan toko roti Amanah yang hingga kini masih ada di Jalan Siliwangi atau perempatan Tuga ke Timur,” ungkap Karen yang masih ada hubungan darah kandung dengan H. Khozin.

Baca Juga: Pencairan Honorarium Guru PAUD Tri Bulan II

Karen pun tidak mengingkari, berkat kiprah H. Khozin akhirnya menginspirasi banyak warga menajajal membuka usaha serupa. Hingga saat ini tercatat ada sekitar 50 warga yang bergerak di usaha toko roti. Hal ini pun dibenarkan oleh Kepala Seksi Pemerintahan, Desa Pucangro Sugiyo. Dia mengakui bahwa di ada tiga dusun yang kebanyakan warganya berprofesi sebagai pembuat roti. Antara lain Dusun Berjel, Sidodai, dan Sidomulyo.

Kepala Desa Pucangro, Karen saat ditemui di ruang kerjanya. (donny)

Suwigyo mengatakan, “Dalam medio tahun 2000-an cukup banyak warga sini yang menjadi pengusaha roti. Bukan saja di Jombang melainkan sudah merambah hingga ke beberapa pulau di luar Jawa. Bahkan rata-rata memiliki toko roti lebih dari satu.”

Pramuniaga Toko Roti Amanah saat menunjukkan salah satu roti iris. Toko Roti Amanah milik Haji Khozin yang menjadi pelopor usaha roti di Desa Pucangro sejak periode 1990-an. (donny)

Salah satunya adalah Ridwan Abdulloh yang mengakui tekad warga Desa Pucangro terbilang cukup besar dalam menjadi pengusaha. Selain ingin membuktikan diri, juga memenangkan persaingan antar pengusaha roti yang kini banyak bermunculan.

Salah seorang warga melintas di depan Balai Desa Pucangro. (donny)

Pemuda yang mengikuti jejak H. Khozin, Faisal Haris menuturkan, tak ragu meneruskan tradisi di tanah kelahirannya tersebut. Menurutnya tiap daerah pasti memiliki potensi tersendiri. Tinggal bagaimana cara melihat peluang tersebut dan mengasahkan menjadi kesempatan yang matang.

Hero Bakery milik Faisal Haris salah satu pelaku usaha roti dari Dusun Berjel, Desa Pucangro yang membuka gerai di Kota Madiun. (ist)

“Tiap harinya saja setidaknya saya harus menyelesaikan 100 buah pesanan roti yang berbeda. Artinya peluang di Jombang sendiri masih besar, tinggal segmen pasar yang dituju seperti apa agar mampu masuk dan diterima dengan baik,” jelas Faisal Haris.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama