Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Disdikbud Kabupate Jombang, Supartini, S.Sos. sedang menunjukkan salah satu aplikasi. (Chicil)


JOMBANG – Musim pandemi yang masih berlarut hingga kini tak kemudian memupuskan langkah dalam melahirkan karya inovatif. Seperti yang dihasilkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang dalam bidang Inovasi Teknologi.

Dikatakan Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Disdikbud Kabupaten Jombang, Supartini, S.Sos kehadiran aplikasi berbasis android dengan nama Jombang Pintar memang mencoba memberikan pelayanan yang terbaik kepada insan pendidikan di Kota Seribu Pesantren di masa pandemi ini. Hal itu dikarenakan aplikasi yang belum di launching namun sudah tersedia di play store ini menyediakan pembelajaran bagi semua jenjang. Mulai dari KB, TK, SD, dan SMP sudah siap digunakan.

Diharapkan dengan kehadiran ketiga aplikasi itu kedepannya, semakin mampu mengefisienkan pembelajaran maupun pekerjaan tanpa harus melakukan tatap muka langsung.

“Pada prinsipnya kami sudah menyediakan tiga aplikasi, salah satunya adalah Jombang Pintar yang dapat digunakan pembelajaran pesert didik. Selain itu juga ada untuk pengadministrasian di lingkup Disdikbud Kabupaten Jombang. Sementara yang terakhir berkenaan dengan pengembangan Diniyah dan Muatan Lokal (Mulok) Keagamaan,” papar Supartini.

Diimbuhi oleh Supartini, bawasannya semestinya sudah tergarap tahun 2020. Tetapi merabaknya penyebaran Covid-19 membuat platfom anggaran untuk pengembangan aplikasi ini masih tertunda. Diharapkan dengan kehadiran ketiga aplikasi itu kedepannya, semakin mampu mengefisienkan pembelajaran maupun pekerjaan tanpa harus melakukan tatap muka langsung.

Bacaa Juga: Pandemi Covid-19 Jangan Larut dalam Perkembangan Teknologi

Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SD, Bidang Pembinaan SD, Disdikbud Kabupaten Jombang, Drs. Kasmuji Raharja, M.Pd. pemilihan diniyah dan mulok keagamaan yang dikembangkan dalam Inovasi Teknologi ini lantaran melihat latarbelakang Jombang yang kian menguatkan identitasnya sebagai Kota Santri. Selain itu juga dapat menjadi alternatif dalam pembelajaran yang semakin menguatkan karakter peserta didik pada khususya.

Kasmuji Raharja mengatakan, “Pengembangan diniyah dan mulok keagamaan merupakan sebagai upaya pendekatan persuasif pendidikan kepada dunia pendidikan. Seperti kita ketahui kedepannya pasti pembelajaran dapat dilakukan dalam genggaman saja. Selaiknya sekarang ini dalam banyak hal dikehidupan sudah cukup melalui telepon genggam beres. Maksud kami pun dengan pendekatan ini, sangat dicita-citakan peserta didik lebih nyaman dan memahami pembelajaran diniyah maupun mulok keagamaan dengan lebih mudah.”

Reporter/Foto: Chicilia Risca Y.

Lebih baru Lebih lama