Ananto Dwi Raharjo Guru PPKn SMP Negeri 2 Ngoro, saat menerima bimbingan PIGP. (Ist)


JOMBANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang melaksanakan Program Induksi Guru Pemula (PIGP) kepada sekitar 412 guru yang sebelumnya lolos dalam Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) serta Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak atau PPPK. Harapannya, mampu mendongkrak akselerasi guru secara kreatif dalam pembelajaran.

Dijelaskan oleh Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan, Disdikbud Kabupaten Jombang, Karyono, S.Pd., M.Pd. pelaksanaan PIGP dari 1 Maret sampai dengan 31 Desember 2021 itu sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) Pendidikan Nasional Nomor 21 Tahun 2010 yang mewajibkan adanya pendampingan guru pemula selama lebih kurang satu tahun.

“Dari guru CPNS sebanyak 200 orang, sedangkan PPPK ada 212 guru yang mengikuti PIGP. Nantinya mereka memperdalam kemampuan teknis persiapan, pelaksanaan, hingga evaluasi sebuah pembelajaran. Dengan demikian dicita-citakan guru yang baru saja tergabung dalam CPNS maupun PPPK mempunyai semangat baru dan terbarukan wawasannya,” terang Karyono.

Dari guru CPNS sebanyak 200 orang, sedangkan PPPK ada 212 guru yang mengikuti PIGP. Nantinya mereka akan memperdalam kemampuan teknis persiapan, pelaksanaan, hingga evaluasi sebuah pembelajaran. Dengan demikian dicita-citakan guru yang baru saja tergabung dalam CPNS maupun PPPK mempunyai semangat baru dan terbarukan wawasannya.

Selain itu nantinya guru yang ikut dalam PIGP harus memahami kaitannya dengan jabatan fungsional. Seperti diungapkan oleh Kepala Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar, Bidang Pembinaan Ketenagaan, Abdul Majid, S.Psi. paling tidak guru harus lolos dalam PIGP dengan skor minimum 76-90 bahkan maksimum 91-100.

Dengan begitu yang bersangkutan laik mendapat jabatan fungsional sebagai seorang guru yang berhubungan dengan kepangkatan dan tunjangan fungsionalnya. Sebaliknya andaikan tidak berhasil mencapai skor minimum, maka wajib bagi guru CPNS maupu PPPK untuk mengulang di tahun berikutnya.

Semangat Membara

Salah satu peserta PIGP adalah guru yang lolos PPPK dan kini mengajar di SMP Negeri 2 Ngoro, Ananto Dwi Raharjo, S.Pd. Menurutnya, mengajar bukanlah sesuatu yang asing baginya. Sebab, sebelumnya selama 20 tahun mengabdi sebagai Guru Tidak Tetap (GTT) di SDN Mundusewu I, Kecamatan Bareng.

Baca Juga: 

Hal itu membuat lelaki yang akrab disapa Pak Nanto ini semakin termotivasi mengikuti PIGP. Apalagi dengan mengikuti kegiatan tersebut dirinya mengalami kenaikan jenjang dalam mengajar. Proses PIGP diawali dengan pengenalan lingkungan mengajar, selanjuntnya menyusun bahan ajar yakni silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disesuaikan dengan kondisi sekolah.

Bagi lulusan S1 Prodi Pendidikan PKKN, IKIP Budi Utomo Malang ini tak ada yang sulit, “Pengalaman sebelumnya sangat membantu. Tinggal disesuaikan saja dengan kondisi saat ini lebih dinamis. Mengingat usia peserta didik yang mulai beranjak dewasa.”

Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan, Disdikbud Kabupaten Jombang, Karyono S.Pd., M.Pd. (donny)

Menurut Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Jombang, Samsul Hudah, M.Pd. proses yang dilalui guru dalam PIGP sangatlah baik. Lantaran orientasi akhirnya adalah mencetak guru yang profesional. Artinya, secara terperinci guru akan memahami dan dapat menjalankan dari hulu hingga hilir segala proses yang semestinya dikerjakan oleh guru profesional.

Reporter/Foto: Donny Darmawan
Lebih baru Lebih lama