Manager Engineering PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, Heru Dwi Atmanta, ST. sedang pantau pengerjaan proyek. (Chicil)


PLOSO – Proses pembangun Jembatan Ploso yang telah berlangsung beberapa bulan sejak (25/9) tahun 2020 di perkirakan akan rampung 100% pada Desember 2021. Tentunya ini kabar baik untuk semua pengguna jalan yang kerap terjebak kemacetan akibat sempitnya persilangan jalan. Begitu pun roda perekonomian di sejumlah wilayah dari Jombang, Lamongan, Mojokerto, maupun nganjuk yang berbatasan langsung dengan telatah Kebo Kicak ini akan semakin berputar kencang.

Manager Engineering PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, Heru Dwi Atmanta, S.T mengatakan hingga kini proses pengerjaan pengerjaan tengah berlangsung dan telah mencapai 57%. Pada sisi Selatan pembangunan Jembatan Ploso yang menghubungkan wilayah Selatan dan Utara Kota Santri ini sedianya sudah rampung dikerjakan. Hanya saja kurang penempurnaan untuk pengaspalan saja. Selanjutnya akan dilengkapi dengan pemasangan sejumlah lampu dan rambu-rambu pada bagian pinggir jalan.

Perbaikan Jembatan Ploso dengan struktur bangunan yang lebih modern tentunya akan semakin membuat perjalanan menjadi lancar. Hal ini pun akan mendongkrak laju pertumbuhan daerah dari bermacam sektor. Meskipun begitu tak semulus dibayangkan proses pengerjaannya. Sebab, ada saja kendala utamanya jalan peralihan yang digunakan mengangkut material terlalu sempit dan mulai mengalami kerusakan.

Heru Dwi Atmanta mengungkapkan, “Jembatan Ploso nantinya kalau sudah jadi, besarnya mencapai 1,5 kali lipat dari yang lama. Panjangnya 120 meter tepat di atas Sungai Brantas. Kini pengerjaan kami fokuskan untuk pemerataan Jalan Raya Ploso ke arah Babat. Ditargetkan dapat tuntas dua bulan mendatang mengingat masih ada tiang pancang listrik milik PLN.”

Baca Juga: CERMAT: Layanan Prima untuk Masyarakat

Chief Surveyor PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, Siswanto pun membenarkan. Ada sekitar enam tiang pancang listrik yang masih belum di pindah dari lahan yang sedang diratakan. Sementara itu menunggu pemindahan itu selesai dilakukan oleh PLN, sekarang ini mengerjakan cor beton sebagai jalan penghubung ke Jembatan Ploso.

Terkendala Kondisi Jalanan Ploso

Memang dalam mekanisme pengerjaan Jembatan Ploso tak ada masalah. Semua tinggal dijakankan saja. Hanya saja kondisi jalan alternatif yang dijadikan sebagai peralihan dan jalur utama membawa muatan material terbilang sempit dan mulai mengalami kerusakan.

Grand design Jembatan Ploso dari udara. (ist)

“Keadaan Jembatan Ploso yang lama sudah tidak dimungkinkan lagi digunakan untuk dilintasi truk pembawa material dengan beban di atas delapan ton. Begitu pun keberadaan jalan-jalan di sekitarnya yang notabene kawasan perkambungan jika dibiarkan begitu terus pasti akan rusak parah andaikan tetap dilalui. Oleh karenanya, hal ini akan menjadi bahan evaluasi kami sehingga tak sampai menggangu aktivitas masyarakat sekitar,” tegas Heru Dwi Atmanta.

Kalau nantinya Jembatan Ploso sudah selesai dikerjakan, tak langsung di buka untuk umum. Masih ada tahapan akhir yakni uji coba kekuatan dan kelaikan. Sebab, jembatan yang direncanakan memiliki tiga ruas jalur ini akan ditumpangi beban truk yang memiiki berat di atas delapan ton selama kurang lebih sepekan.

Chief Surveyor PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, Siswanto saat berikan pengarahan sebelum melaksanakan tugas lapangan. (Chicil)

Jikalau dirasa sudah memenuhi standar kualifikasi kelaikan maka dapat digunakan oleh khalayak. Demikian dalam proses pemeliharan masih dalam tanggung jawab kami selama satu tahun usai di buka, tambah Heru Dwi Atmanta. Selanjutnya pengawasan dan pemerilaharaannya akan dikembalikan kepada pemerintah pusat.

Reporter/Foto: Chicilia Risca Y.

Lebih baru Lebih lama