Proses Pengerjaan rumah layak huni di Desa Losari Kecamatan Ploso. (ist)


PLOSO – Banyak cara dalam merayakan kemerdekaan Bangsa Indonesia. Semisal dengan pelbagai jenis perlombaan yang rutin digelar, hingga melaksanakan upacara bendera tepat pada detik-detik proklamasi. Namun agak berbeda dengan yang dilakukan oleh Shiddiqiyah. Mereka mencoba memberikan arti tersendiri dalam merayakan kemerdekaan hingga meninggalkan kesan mendalam.

Diungkapkan Sekretaris Jendral (Sekjen) Dhibra Shiddiqiyah, Khoirul Mudzakkir, setiap memperingati momentum kemerdekaan bangsa Indonesia selalu menyelenggarakan pembangunan rumah laik huni. Menariknya program ini telah berlangsung sejak satu dekade lalu dalam skala nasional.

Hingga sekarang tercatat sebanyak 1.443 rumah laik huni yang dibangun Shiddiqiyah. Rumah itu tersebar di seluruh nusantara. Sementara pada 2021 direncanakan membangun rumah laik huni sebanyak 94 unit.

“Tidak berdasarkan pada pengajuan proposal dalam pemberian bantuan pembangunan rumah kaik huni, melainkan dari hasil survei internal oleh tim Dhibra. Hingga sekarang tercatat sebanyak 1.443 rumah laik huni yang dibangun Shiddiqiyah. Rumah itu tersebar di seluruh nusantara. Sementara pada 2021 direncanakan membangun rumah laik huni sebanyak 94 unit,” terang Khoirul Mudzakkir.

Baca Juga: SDN Rejoslamet I Mojowarno Percantik Taman Sekolah Saat Pandemi

Khoirul Mudzakkir menambahkan, tak ada persyaratan khusus. Program pembagunan rumah laik huni ini dikhususkan bagi dhuafa yang berkelakuan baik. Selebihnya mempunyai lahan/tanah yang dibangun baik milik sendiri atau diberikan oleh donator. Tanah/lahan tersebut juga tidak dalam status sengketa.

Camat Ploso, Suwignyo saat ditemui Majalah Suara Pendidikan. (Rabithah)

“Untuk pendanaan dalam pembangunan rumah laik huni ini dihimpun dari kalangan Shiddiqiyah, serta pelbagai pihak yang berderma. Setidaknya dibutuhkan Rp 80 juta hingga Rp 100 juta dalam pembangunan setiap unit rumah. Menyesuaikan kembali dengan luas lahannya,” kata Khoirul Mudzakkir saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Sementara itu Camat Ploso, Suwignyo mengatakan, kebetulan basis utama kegiatan Shidiqqiyah berada di Desa Losari, Kecamatan Ploso sehingga patut untuk diapresiasi dan diberikan dukungan sebaik mungkin. Mulai dari pengurusan izin administrasi pembangunan hingga koordinasi dengan pelbagai lembaga di kecamatan yang berada di Utara Sungai Brantas ini.

Sekjen Dhibra Shiddiqiyah, Khoirul Mudzakkir. (ist)

“Semoga kegiatan semacam ini semakin memotivasi warga lain untuk saling membantu guna mencapai kesejahteraan bersama. Contoh nyata bahwa kalau bersama-sama pasti dapat menciptakan sesuatu yang indah,” pungkas Suwignyo.

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma

Lebih baru Lebih lama