Kegiatan Kesenian SDN Daditunggal Ploso. (Rabithah)


PLOSO – Sekolah ibarat wadah bagi peserta didik guna menggembleng kemampuannya baik di bidang akademik maupun non-akademik. Apalagi selama ini dipahami hampir setiap harinya, waktu peserta didik banyak dihabiskan di sekolah. Sehingga sangat disayangkan apabila kemampuan peserta didik dibiarkan memuai begitu saja.

Kegiatan berkesenian dan keagamaan jika dipadukan, akan saling menguatkan satu dengan lainnya. Dapat saling menjaga sekaligus membangun karakter yang positif.

SDN Daditunggal Kecamatan Ploso pun mencoba menjembatani potensi peserta didik yang berminat di bidang kesenian tradisional untuk dikembangkan bersama pelatih berpengalaman. Salah satunya adalah melalui Tari Remo, Onclang Kidang, hingga jenis tarian modern pun diberikan.

Baca Juga: Diklat IPA Utamakan Pembelajaran Praktik

Guru Kelas VI, SDN Daditunggal, Saifullah, S.Pd. menjelaskanm selama ini sudah menggiatkan kesenian tari tradisional hingga modern lewat ekstrakurikuler. Terlebih ketika nanti ditampilkan pada pagelaran khusus di sekolah, semakin menambah motivasi peserta didik memberikan yang terbaik.

PLT dan Guru Kelas VI, SDN Daditunggal Ploso. (Rabithah)

“Sejauh ini ekstrakurikuler tari diperuntukkan bagi seluruh kelas. Namun yang lebih banyak mengikuti adalah peserta didik perempuan. Ada sekitar 20 peserta didik yang tergabung, mereka sangat intensif mengikuti pelatihan. Kalau ada perlombaan atau penampilan guna acara sekolah, peserta didik sangat antusias,” terang Saifullah.

Perkuat Pendidikan Keagamaan

Selain memperhatikan kesenian tradisional, SDN Daditunggal pun tak melupakan pendidikan keagamaan. Sebagai modal dasar sepanjang mengarungi kehidupan di dunia, peserta didik dilatih serta dibiasakan melakukan aktivitas keagamaan yang wajib dikerjakan.

Jajaran Guru SDN Daditunggal Ploso. (Rabithah)

Diakui oleh Guru Pendidikan Agama Islam (PAI), SDN Daditunggal, Fany Ayu Lestari, S.Pd. bahwa membangun kewajiban beragama agar dapat melebur di setiap kehidupan peserta didik tidaklah mudah. Harus dibiasakan terlebih dahulu agar mereka lebih mengenal sehingga enak dalam megerjakan. Tak lagi sebuah keterpaksaan, namun sudah menyadari sebagai insan yang beragama wajib melakukan dari hati.

Kegiatan Keagamaan SDN Daditunggal Ploso. (Rabithah)

“Kami biasakan kepada peserta didik laki-laki menjadi Muazin dan imam salat berjamaah. Demikian ketika Jumat Legi, secara bergantian melangsungkan Istighasah rutin. Disempurnakan dengan membaca Alquran bersama, tahlil, juga hafalan surat pendek maupun doa salat sunnah,” jelas Funy Ayu Lestari.

Peserta didik Kelas VI SDN Daditunggal Ploso. (Rabithah)

Walaupun SDN Daditunggal belum memiliki musala sendiri, hal itu bukan menjadi halangan. Mereka menyulap ruang kelas yang tidak terpakai sebagai pusat kegiatan keagamaan. Sementara itu Plt. Kepala SDN Daditunggal Erna Sampinah, S.Pd. pun mengakui kegiatan berkesenian dan keagamaan jika dipadukan, akan saling menguatkan satu dengan lainnya. Dapat saling menjaga sekaligus membangun karakter yang positif.

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma
Lebih baru Lebih lama