Suasana ruang pemantauan panggilan Call Center 112 yang berada di sudut Diskominfo Kabupaten Jombang. (Donny)


JOMBANG –
Kabupaten Jombang mencoba selalu berbenah guna memberikan pelayanan publik yang baik. Salah satu diantaranya adalah menghadirkan Program Jombang Siaga 112. Membuat masyarakat di Kota Seribu Pesantren ketika membutuhkan pertolongan dengan cepat, dapat langsung ditindaklanjuti.

Dijelaskan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Jombang sebagai narahubung dalam menyambungkan dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bersangkutan, Budi Winarno, S.T., M.Si. Program Jombang Siaga 112 adalah turunan dari gagasan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI yang telah digulirkan semenjak 2019.

“Sebelumnya dalam pembentukannya harus melalui proses verifikasi. Baik dari kepegawaian, jaringan, tempat, dan tenaga call center. Harapannya mampu menunjukkan sikap yang baik, ramah, sekaligus tetap tenang walau dalam keadaan segenting apa pun. Alhasil informasi dapat digali secara lengkap dan lekas tertangani,” papar Budi Winarno.

Menciptakan pelayanan publik yang baik tentunya bukanlah perihal mudah. Dibutuhkan infrastruktur yang menunjang beserta dengan komunikasi apik antar stakeholder terkait. Sehingga dapat tertangani dengan sempurna.

Kerja bersama untuk menyukseskan Jombang Siaga 112 ini melibatkan Dinas Kesehatan (Dinkes), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), serta Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Jombang. Selama dua tahun terakhir berjalan, masyarakat makin mengetahui dan dikenal sehingga lebih segera menangani kejadian di tengah masyarakat.

Baca Juga: Hati-hati Bahaya Teknologi Mengintai

Budi Winarno mengatakan, “Tetapi masyarakat harus memahami kualifikasi panggilan darurat di Jombang Siaga 112. Seperti guna meminta ambulans atau mobil pemadam kebakaran saat ada kejadian yang membutuhkan penanganan cepat sanggup diladeni. Namun kalau mengenai kehilangan barang, bukanlah tanggung jawab kami.”

Salah seorang petugas call center yang merupakan mahasiswa magang dari Universitas Telkom Bandung, Afif Priyandika menguraikan dalam mensikapi laporan yang masuk harus perlahan dan hati-hati. Hal ini dikarenakan ada oknum masyarakat yang iseng memberikan prank atau ghost semata.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Jombang, Budi Winarno, S.T., M.Si. saat ditemui di ruang kerjanya. (Donny)

“Jadi masyarakat yang mengirimkan laporan prank sekadar iseng belaka. Sedangkan ghost kerap setelah diangkat, tetapi tak ada jawaban dan penjelasan lebih lanjut. Oleh karenanya saya berharap yang tidak berkepentingan atau hanya bermain-main harus disudahi. Berkenaan dengan kepentingan publik sebaiknya dipergunakan sebagaimana lazimnya,” pungkas Afif Priyandika.

Reporter/Foto: Donny Darmawan
Lebih baru Lebih lama