KBM Tahun Pelajaran (Tapel) 2019/2020 sebelum pandemi (simulasi profesi petani) (ist) |
PETERONGAN – Selama pandemi Covid-19, sedikit banyak memberikan pengaruh terhadap ranah pendidikan. Selain mesti berjalan secara jarak jauh dalam pembelajarannya, guru pun harus memutar gagasan agar pembelajaran dapat berjalan lebih mudah, baik untuk peserta didik dan wali peserta didik di rumah yang mendampingi secara langsung.
KB Al-Qur’an Ruhuns Peterongan pun mencoba menggunakan pelbagai bahan pembelajaran yang tersedia di rumah. Sehingga selain mudah untuk mendapatkannya, juga diharapkan mampu mempraktikkan tanpa ada kesulitan yang berarti.
Pembelajaran di usia anak-anak memang harus disandingkan dengan kesederhanaan agar mereka dengan mudah memahaminya. Tak terkecuali ketika pembelajaran di rumah karena pandemi Covid-19. Menggunakan segala bahan yang tersedia di sekitar rumah, kemudian mengemasnya menjadi media pembelajaran akan membantu dalam menggapai penafsiran anak didik.
Kepala KB Al-Qur’an Ruhuns Peterongan, Choirotun Rizkia, S. AB. mengatakan, guru di KB Al-Qur’an Ruhuns Peterongan berusaha menelorkan konsep pembelajaran yang menyenangkan serta mudah dilakukan. Tujuannya, supaya tak sampai menjadi beban, sehingga anak didik maupun wali anak didik dapat mengikuti setiap pembelajaran dengan hati gembira.
Baca Juga: Alasan Orang Tua Perlu Ajarkan Dua Bahasa ke Anak
“Bahannya boleh menggunakan segala macam benda yang ada di rumah. Kemudian guru memberikan arahan guna melakukan tindakkan terhadap benda-benda tersebut,” ungkap Choirotun Rizkia.
Kegiatan BDR anak didik membuat miniatur gunung. (ist) |
Guru KB Al-Qur’an Ruhuns Peterongan, Fatimah Ariani. (ist) |
Kepala KB Al-Qur’an Ruhuns Peterongan, Choirotun Rizkia, S. AB. (ist) |
Reporter/Foto: Chicilia Risca Y./Istimewa
Visi
Terwujudnya generasi yang berjiwa Qur’ani, serta mempunyai akhlak, moral, dan kemandirian yang kuat.
Misi
1. Menanamkan keimanan dan ketakwaan melalui program pembelajaran.
2. Menciptakan generasi yang cinta Al-Qur’an dan Hadist melalui program tilawati, dongeng dan cerita kenabian.
3. Pembiasaan bersikap, berucap dan perilaku yang sesuai dengan ajaran Nabi.
4. Membina dan mengaplikasikan pendidikan akhlak, moral serta kemandirian melalui kegiatan
5. pembiasaan, pengembangan diri.
6. Mengembalikan fungsi pendidikan anak usia dini sesuai tahapan perkembangannya.
7. Menjadi lembaga yang mempunyai integritas tinggi dan dikenal masyarakat.