Pemilik Usaha Pos Kopi Zio, Dwi Purwanto saat ditemui Majalah Suara Pendidikan. (Rabithah)


JOMBANG – Menerjuni dunia bisnis, haruslah pandai membaca peluang. Terutama ketika menekuni bisnis kuliner, dapat dipastikan perkembangannya sangat pesat. Kalau tak mampu menemukan ide yang tepat, dipastikan tak sanggup bertahan lama.

Hal itulah yang dilakukan oleh pemilik Pos Kopi Zio, Dwi Purwanto yang mulai membuka bisnisnya di Kota Santri pada 2019. Diceritakan bahwa dia terinspirasi ketika berkunjung ke Surabaya dan mendapati sebuah kedai kopi yang hampir tak pernah sepi pengunjung. Setelah ditelusuri ternyata kedai tersebut menyajikan kopi dengan cita rasa yang pas.

“Seperti diketahui bahwa untuk kopi biasanya digemari oleh kaum adam. Selain cita rasa yang lekat di lidah, sensasi pahitnya selalu dinantikan. Namun tidak semua menyukainya, oleh karenanya supaya makin masuk ke ranah semua pembeli perlu disesuaikan kembali,” terang lelaki lulusan SMK Negeri 3 Jombang ini.

Pelbagai langkah penyesuaian perlu dijalankan untuk menggaet pelanggan. Dengan demikian membuat yang sebelumnya tak menyukainya, malah memungkinkan bahkan menjadi pelanggan setia. Jadi, berbisnis itu tidak hanya untuk kita sendiri. Melainkan meladeni keinginan mitra bisnis yakni pembeli.

Walaupun memiliki cita rasa manis, tambah Dwi Purwanto. Kopi yang disediakan di Pos Kopi Zio tidak menghilangkan semerbak aroma kopinya yang khas. Kemudian dilengkapi pilihan yang boleh dicampur dengan susu. Sehingga makin kaya rasa yang tertuang dalam segelas kopinya.

Baca Juga: TK PG Djombang Baru Sukses Adaptasi dengan Pola Belajar Baru

Manajer Umum, Pos Kopi Zio, Meriya Sarahkusuma, S.Pd. mengatakan tujuan lainnya menyajikan menu kopi yang biasa di kafe namun dengan harga yang terjangkau. Meskipun begitu soal rasa masih menjadi pertimbangan yang utama. Tak mengherankan apabila setiap temuan racikan baru, selalu diujicobakan terlebih dahulu kurang lebih selama satu bulan lamanya.

Meriya Sarahkusuma yang merupakan istri Dwi Purwanto menjelaskan, “Kalau racikan baru kami temukan sebelum dijual selalu diujicobakan 20 gelas per hari dibagikan selama satu bulan. Dua pekan selanjutnya mengevaluasinya. Andaikan peminatnya mencukupi target, maka akan diluncurkan varian baru tersebut.”

Manajer Pos Kopi Zio, Meriya Sarahkusuma, S.Pd. (Rabithah)

Tidak lupa pelbagai promosi menarik ditunjang guna memperkenalkan varian baru tersebut. Sehingga pelanggan setia memungkinkan untuk menjajalnya. Hal ini sekaligus menjaga konsistensi penjualan dengan selalu memperkenalkan diri, tegas Meriya Sarahkusuma.

Saat ini Pos Kopi Zio telah memiliki 10 cabang di Telatah Kebo Kicak. Memperkerjakan sekitar 45 karyawan. Seharinya biasanya mampu menjual 2.000 gelas, tetapi akibat penyebaran Covid-19 menurun menjadi 1.500 gelas saja. Keuntungannya pun terbilang fantastis, sebulannya mampu meraup Rp 300 juta.

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma
Lebih baru Lebih lama