Peserta didik SDN Talun Kidul II Sumobito, saat mengikuti kegiatan Pramuka aeromodelling. (ist)


 

SUMOBITO – Tatkala kegiatan Pramuka menjadi sebuah ekstrakurikuler wajib bagi satuan pendidikan. Kesempatan emas guna menempa peserta didik seputar wawasan Pramuka hingga serangkaian hal positif lain yang sangat memungkinkan sekali diraih.

Sebelum pandemi Covid-19 singgah, SDN Talun Kidul II Sumobito rutin menggelar latihan Pramuka bagi seluruh peserta didik pada akhir pekan setelah menyelesaikan pembelajaran reguler. Peserta didik dari kelas I hingga VI jelas sangat antusias, sebab dikemas dengan gaya yang berbeda dikarenakan di kombinasikan dengan cabang olahraga aeromodelling.

Kepala SDN Talun Kidul II Sumobito, Karnoto, M.Pd. mengakui dengan cara penyuguhan latihan Pramuka yang tidak monoton dan berkolaborasi dengan cabang olahraga yang berbeda jauh dengan aktivitas kepramukaan. Justru membuat peserta didik makin menggebu untuk selalu ikut serta.

Sejak dimulai pada 2018 antara aeromodelling dan Pramuka sangat sesuai sekali. Baik dalam pengolahan daya pikir peserta didik dalam merangkai pesawat. Selain itu pula dituntut memiliki ketelatenan, ketangkasan fisik, dan teknik menerbangkan yang mumpuni.

“Pelak dengan begitu sangat mudah sekali kami mentransformasikan pembelajaran Pramuka secara baik dan benar. Sekaligus meletakkan nilai-nilai yang positif mencerminkan karakter bangsa Indonesia terhadap peserta didik,” tegas Karnoto.

Baca Juga: Monitoring dan Evaluasi PTM Tahap II, Acuan Menuju Pembelajaran Tak Terbatas

Pemilihan aeromodelling sendiri menurut Karnoto yang berpredikat Andalan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Jombang ini, selain masih belum banyak satuan pendidikan yang mengembangkannya. Juga sangat cepat menarik simpati peserta didik. Apalagi guru SDN Talun Kidul II Sumobito mendapat pelatihan khusus dari anggota Satuan Radar 222 Kabuh guna nantinya diimbaskan kepada peserta didik yang mempelajari aeromodelling.

Kepala SDN Talun Kidul II Sumobito, Karnoto, M.Pd. (Rabithah)




 

Pelatih Aeromodelling, SDN Talun Kidul II Sumobito, Muhammad Kurniawan, S.Pd. sejak dimulai pada 2018 antara aeromodelling dan Pramuka sangat sesuai sekali. Baik dalam pengolahan daya pikir peserta didik dalam merangkai pesawat. Selain itu pula dituntut memiliki ketelatenan, ketangkasan fisik, dan teknik menerbangkan yang mumpuni.

Guru PJOK dan Pelatih aeromodelling SDN Talun Kidul II Sumobito, Muhammad Kurniawan, S.Pd. (Rabithah)


 

Muhammad Kurniawan mengatakan, “Latihannya diseling dengan Pramuka. Jadi jika pekan ini berlatih Pramuka, maka minggu depannya berganti aeromodelling. Memang sekarang ini masih difokuskan pada kelas IV dan V, lantaran aeromodelling memakan biaya cukup mahal dalam pengadaan replika pesawatnya yang berbahan dasar kayu Balsa dari Kalimantan.”

Kepala dan jajaran guru SDN Talun Kidul II Sumobito. (Rabithah)


 

Di awal 2020 sempat hendak menyelenggarakan kemah aeromodelling yang diikuti sejumlah satuan pendidikan bertempat di SDN Talun Kidul II Sumobito, imbuh Muhammad Kurniawan. Sudah ada delapan satuan pendidikan yang mendaftarkan diri, namun terpaksa dihentikan karena wabah pandemi mampir ke Jombang.

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma/Istimewa

Lebih baru Lebih lama