Anak didik TK Al-Ikhlas Peterongan mengikuti pembelajaran kelas memasak. (ist)


PETERONGAN – Pembelajaran di kala pandemi Covid-19 tidaklah semudah ketika melakukan secara langsung. Selain sebelumnya belum terbiasa, pola baru ini mengharuskan kreatifitas guru. Tak hanya mengandalkan kecanggihan teknologi, namun juga dalam memuat pembelajaran agar lebih menarik.

Kepala TK Al-Ikhlas Peterongan, Yuyun Ismawati, S.Pd. tak mengelak bila sempat mengalami kesulitan dan gagap ketika mengawali Pembelaran Jarak Jauh (PJJ). Tetapi seiring berjalannya waktu, pihaknya sudah mampu menyesuaikan dan menemukan jalan keluarnya. Guru dan wali anak didik harus menjalin kerjasama yang apik dalam menyukseskan PJJ.

Metode Loose Part adalah yang paling memungkinkan karena sederhana namun cukup meninggalkan kesan mendalam. Ditambah lagi menggunakan benda-benda yang ada di sekitar anak didik.

“Guru TK Al-Ikhlas Peterongan tak henti menuangkan inovasinya dalam media pembelajaran. Baik secara audio, visual, maupun perpaduan keduanya. Selain mempermudah anak didik menangkap maksud daripada pembelajaran, peran wali anak didik pun dapat mendorong keberhasilan pembelajaran dengan melakukan penguatan saat mendampingi buah hatinya,” ungkap Yuyun Ismawati.

Baca Juga: Rumah Warisan Kakek Buyut Masih Bertahan Sejak 1920

Loose Part Adalah Jawabannya

Perempuan yang telah menjabat sebagai Kepala TK Al-Iklas Peterongan selama satu dekade terakhir mengatakan, penggunaan metode Loose Part adalah salah satu kunci keberhasilan menyelenggarakan PJJ. Jadi, baik guru maupun anak didik tak harus menggunakan media pembelajaran yang baru. Melainkan dari barang-barang di sekitar rumah anak didik. Barang-barang tersebut dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam ragam materi lainnya.

Kepala TK Al-Ikhlas Peterongan, Yuyun Ismawati, S.Pd. (ist)

Yuyun Ismawati mengakui, “Secara tidak langsung anak didik diajarkan tentang ramah terhadap lingkungan. Sebab, mereka tak diperkenankan menggunakan barang yang berbahan dasar plastik. Selain lebih familiar, anak didik ketika memakai barang yang telah akrab dengannya akan mudah memecahkan persoalan yang diajarkan.”

Guru kelas B-1, TK Al-Ikhlas Peterongan, Namrotul Wakhidah S.Pd. (ist)

Guru kelas B-1 TK Al-Ikhlas Peterongan, Namrotul Wakhidah S.Pd. menjelaskan maksimal guru menyampaikan materi hanya 10 menit. Wujudnya dapat beragam, disesuaikan dengan materi pembelajaran. Berikutnya guru dengan anak didik melakukan VideoCall guna berinteraksi langsung maupun memberikan tugas.

Jajaran guru TK Al-Ikhlas Peterongan. (ist)

“Tentunya menggunakan metode Loose Part sebagai jembatannya. Selain cukup simpel, juga dapat digunakan berulang kali. Misalnya ketika bermain peran sebagai petugas pelayanan publik, maka kardus bekas mampu dimanfaatkan. Kemudian digunakan dalam materi yang lainnya,” tegas perempuan berhijab ini.

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma/Istimewa

Lebih baru Lebih lama