Ketua PGRI Kabupaten Jombang, Jumadi, S.Pd., M.Si. saat berfoto bersama guru penerima santunan. (Donny)

JOMBANG – Dalam sejarah pendidikan nasional, momentum Hari Guru Nasional lahir dari rahim organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Memasuki usianya ke 76 tahun, PGRI masih terus berupaya berjuang serta bergerak kearah yang lebih profesional untuk mendidik para generasi bangsa ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua PGRI Kabupaten Jombang, Jumadi, S.Pd., M.Si saat membuka kegiatan Bakti Sosial serta Pagelaran Wayang Kulit Lalu Lintas pada Sabtu (27/11) yang bertempat di Gedung PGRI Kabupaten Jombang.
 
Salah satu peserta didik penerima santunan berfoto bersama Jumadi dan Sekbid Organisasi dan Kaderisasi PGRI Kabupaten Jombang, Astho Prayitno, S.Pd (berdiri sebelah kanan). (Donny)

Selain persoalan profesionalisme dalam mendidik, Jumadi berpesan seraya menegaskan bagi para guru untuk tidak cepat bangga serta berpuas diri atas segala hal yang telah dicapainya hari ini.

“Untuk itulah, dalam usia ke 76 tahun PGRI guru harus senantiasa merefleksikan diri sekaligus terus menerus belajar sampai sepanjang hayat. Sebab peran guru harus selalu menyiapkan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman,” tegas Jumadi.

Acara bakti sosial ditutup dengan pementasan Wayang Lalu Lintas dengan Dalang Iptu H. Sartono. (Donny)

Sementara itu, ditambahkan oleh Seksi Organisasi dan Kaderisasi PGRI Kabupaten Jombang, Astho Prayitno, S.Pd. yang juga didapuk sebagai Ketua Panitia Pelaksana HUT 76 PGRI Kabupaten Jombang, mengatakan, bakti sosial ini merata untuk satu guru dan satu peserta didik di 21 kecamatan.

“Jadi mekanismenya untuk setiap kecamatan ada dua penerima santunan, baik dari guru dan peserta didik. Adapun sumber pendanaannya diambilkan dari dana anggota internal PGRI Kabupaten Jombang. Untuk setiap guru, menerima santunan 1 juta rupiah, sedangkan untuk peserta didik jumlahnya 500 ribu rupiah. Tujuan santunan ini tidak lain untuk meringankan beban para guru dan peserta didik terdampak Covid-19. Untuk pagelaran Wayang Kulit Lalu Lintas sengaja kami hadirkan karena tema peringatan Hari Guru Nasional Kabupaten Jombang tahun ini, mengusung semangat kebudayaan lokal,” ungkap Astho Prayitno.

Reporter/Foto: Donny Darmawan
Lebih baru Lebih lama