Kepala Dusun Wonorejo, Desa Sidowarek, Rudi Sugiharto, saat menunjukkan sangkar burung Cangak. (Rabithah)


NGORO – Ada yang unik ketika kita menulusur Dusun Wonorejo, Desa Sidowarek, Kecamatan Ngoro. Sebab warga lebih akrab menyebutnya dengan Cangakan dibandingkan dengan Dusun Wonorejo itu sendiri. Ternyata peristiwa ini bukanlah terjadi begitu saja, melainkan ada kisah yang melatari sebelumnya.

Diterangkan Kepala Dusun Wonorejo, Rudi Sugiharto bahwa warga lebih mahfum menyebut Dusun Cangakan daripada Wonorejo disebabkan daerah ini dulunya banyak ditemukan Burung Cangak. Oleh karena itu, pendiri dusun Mbah Mergiyudho menamakan daerah ini Cangakan.

Ketika memberikan pengumuman maupun undangan kepada warga berupa surat, maka nama Dusun Wonorejo harus diberikan tambahan dalam kurung Cangakan. Hal itu tak lain agar lebih mudah dipahami oleh warga sendiri.

Cangak sendiri adalah sejenis Burung Bangau. Karena keberadaannya cukup banyak membuat warga wilayah lain berbondong sengaja datang untuk berburu burung, telurnya, atau sekadar ingin tahu habitatnya saja. Seiring laju waktu, kawasan tersebut akhirnya lebih populer dengan sebutan Cangakan.

Baca Juga: Wisata Pandansili Menggerakan Menuju Desa Mandiri

“Nama Wonorejo sendiri baru diberikan pada tahun 1945. Wono berarti hutan dan rejo artinya ramai. Dinamakan Wonorejo karena masih terkait dengan daerah sini yang dulunya merupakan hutan yang ramai akan Burung Bangau,” papar Rudi Sugiharto yang sudah menjabat sebagai Kepala Dusun Wonorejo enam tahun terakhir ini.

Sangkar burung Cangak yang terdapat di kebun. (Rabithah)

Lucunya, imbuh Rudi Sugiharto, ketika memberikan pengumuman maupun undangan kepada warga berupa surat, maka nama Dusun Wonorejo harus diberikan tambahan dalam kurung Cangakan. Hal itu tak lain agar lebih mudah dipahami oleh warga sendiri.

Kepala Desa Sidowarek, Drs. Fatchur Rohman. (Ist)

Rudi Sugiharto mengatakan, “Kalau beruntung kita masih dapat melihat Burung Bangau itu di salah satu kebun warga. Biasanya lantaran singgah dan tidur kala menjelang malam.”

Kepala Dusun Wonorejo, Desa Sidowarek, Rudi Sugiharto. (Rabithah)

Kepala Desa Sidowarek, Drs. Fatchur Rohman, membenarkan beredarnya kisah ini, terkait penyebutan Dusun Cangakan dia tak mempermasalahkan selama masih tertib tatkala berurusan dengan administrasi. Dia pun mendukung segala bentuk budaya luhur yang berkembang di masyarakatnya, misalnya pada acara sedekah Dusun Wonorejo pada Jumat (3/9).

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma

Lebih baru Lebih lama