Situasi pelaksanaan pertemuan KKG Kecamatan Gudo. (ist)


GUDO – Perubahan model pembelajaran sebagai akibat dari terjadinya pandemi, mendorong peserta didik lebih akrab dengan telepon pintarnya (baca: ponsel). Bahkan jika diakumulasikan dari seharinya, dipastikan peserta didik lebih banyak menghabiskan waktunya bersama ponsel daripada buku bacaan ataupun pelajaran.

Kalau pun dilarang menjadi bak buah simalakama. Disisi lainnya keberadaan gawainya masih sangat dibutuhkan, meskipun sekarang ini Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah kembali digelar. Namun karena belum sepenuhnya, maka sangat dimungkinkan sebagian masih memakai model pembelajaran Dalam Jaringan (Daring).

Kelompok Kerja Guru (KKG) Kecamatan Gudo pun menyadari akan peralihan tersebut. Tetapi tidak lantas memberikan larangan begitu saja. Melainkan mencoba menawarkan penyesuaian yang tepat agar kemanfaatannya semakin banyak teraih. Oleh karenanya, saat pertemuan rutin pada Jumat sampai dengan Sabtu (10 s.d 11/9) di Gedung Guru, Wilayah Kerja (Wilker) Kecamatan Gudo dilaksanakan sosialisasi penggunaan game berbasis aplikasi Wordwall.

Para peserta yang notabene guru Kelas I, II, dan III se-Kecamatan Gudo cukup antusias. Mereka dapat menyesuaikan materi yang ingin diberikan melalui permainan dalam Wordwall sesuai dengan kreativitasnya. Hanya saja ada beberapa terkendala data selulernya.

Diungkapkan oleh Ketua KKG Kecaman Gudo, Andik Sam Sanjaya, S.Pd. bila mana permainan yang terdapat pada Wordwall lebih mengarah kepada nilai-nilai pembelajaran serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan juga.

“Banyak variasi model kuis namun dikemas ke dalam permainan. Sehingga menjadi daya tawar tersendiri bagi peserta didik dalam mengikuti setiap tantangannya,” jelas Andik Sam Sanjaya.

Baca Juga: 

Narasumber serta Sekretaris Gugus Sekolah III, KKG Kecamatan Gudo, Zuli Hidayatul Fitria, S.Pd., SD. menerangkan Wordwall adalah aplikasi berbasis laman yang memuat bermacam permainan edukasi. Mulai dari kuis, menjodohkan, memasangkan pasangan, pengejaran dalam labirin, roda berputar, acak kata, dan masih banyak lagi lainnya.

Zuli Hidayatul Fitria menjelaskan, “Menariknya Wordwall dapat dimainkan di perangkat komputer, komputer jinjing, maupun telepon genggam. Hanya saja membutuhkan data seluler dalam mengoperasikannya.”

Peserta mencoba aplikasi Word Wall. (ist)

Narasumber lainnya, Erik Dwi Wahyuningsih, S.Pd. juga berasumsi sesungguhnya di tengah permainan tersebut peserta didik menjalankan proses pembelajaran disadari atau tidak. Apalagi dapat pula menjadi sebuah rekapitulasi penilaian peserta didik. Sehingga sangat efisien dan memudahkan guru dalam mendorong pembelajaran yang maksimal.

“Para peserta yang notabene guru Kelas I, II, dan III se-Kecamatan Gudo cukup antusias. Mereka dapat menyesuaikan materi yang ingin diberikan melalui permainan dalam Wordwall sesuai dengan kreativitasnya. Hanya saja ada beberapa terkendala data selulernya,” tutup Erik Dwi Wahyuningsih.

Reporter/Foto: Chicilia Risca Y./Istimewa

Lebih baru Lebih lama