Lestari Kusumaningrum, S.Pd.*

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang “Guru dan Dosen menegaskan bahwa guru dan dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”. Sehingga untuk meningkatkan tujuan tersebut maka saya melaksanakan penelitian tindakan kelas pada tahun 2020. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2020) menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kemampuan peserta didik berpikir kritis sebesar 50% yang berdampak pada meningkatnya hasil belajar peserta didik. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu inovasi pembelajaran yang berkembang di abad 21.

Untuk menghadap tantangan abad 21 diperlukan paradigma pembelajaran dimana pendidik harus berperan aktif dalam melakukan inovasi pembelajaran yang berfokus pada peserta didik (student centered) dengan tujuan untuk memberikan siswa keterampilan untuk: (1) berpikir kritis, (2) memecahkan masalah, (3) meta kognisi, (4) berkomunikasi, (5) berkolaborasi, (6) inovasi dan kreatif, (7) literasi informasi. Pada kenyataannya di MIS Nidhomiyah Kabuh Jombang menunjukkan bahwa pembelajaran Tematik Terpadu pada sebagian besar guru masih menggunakan model konvensional yang berpusat pada guru (teacher center) sehingga peserta didik cenderung berbicara sendiri, bercanda dengan temannya ketika guru menyampaikan materi pelajaran akibatnya peserta didik cenderung pasif dalam kegiatan pembelajaran yang membuat nilai peserta didik tidak memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan oleh sekolah.

Berdasarkan hal tersebut maka di terapkan pembelajaran tematik dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di MIS Nidhomiyah Kabuh, dimana model pembelajaran berbasis masalah yaitu salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada peserta didik yang melibatkan peserta didik untuk memecahkan masalah melalui tahap-tahap model ilmiah sehingga peserta didik dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah. Dari Hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan peneliti dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Tema Pahlawanku Menggunakan Model Problem Based Learning Kelas IV MIS Nidhomiyah” diperoleh suatu data bahwa: (1) Aktivitas guru selama proses pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based Learning yang mulanya mencapai 71,5% mengalami peningkatan menjadi 96,8%, (2) Hasil belajar peserta didik setelah menerapkan model Problem Based Learning yang awalnya mendapat prosentase 33,33% mengalami peningkatan menjadi 83,3%, dan (3) dari hasil angket peserta didik dalam penerapan model Problem Based Learning mendapatkan nilai rata-rata 3,45 yang berdasarkan kategori penelitian berada pada kategori respon sangat positif.

Diharapkan para pendidik yang lain baik di lembaga MIS Nidhomiyah Kabuh atau di lembaga lain dapat menerapkan model Problem Based Learning dengan menyesuaikan materi yang relevan agar hasil belajar siswa meningkat. Penelitian ini diharapkan dijadikan literatur bagi penelitian selanjutnya dan dapat digunakan oleh berbagai pihak terutama yang berkepentingan untuk pendidikan. Untuk meningkatkan hasil belajar yang dijadikan standar satuan pendidikan diharapkan guru lebih kreatif, efektif, terampil dan profesional dalam mengajar. Dalam pengelolaan kelas seorang guru diharapkan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga guru dapat berperan sebagai fasilitator.

*) Guru di MIS Nidhomiyah Kabuh
Lebih baru Lebih lama