Anak didik TK Dharma Bhakti Kudu mewarnai. (Ist)


KUDU –
Menyanyi memang sudah menjadi sesuatu yang lumrah bagi anak didik, utamanya di jenjang TK. Seolah menjadi kewajiban saban pembelajaran untuk dilakukan bersama-sama dengan riang gembira.

Berbeda bagi TK Dharma Bhakti Kudu karena mencoba memanfaatkan adanya kebiasaan bernyanyi sebagai salah satu instrumen dalam melestarikan permaianan tradisional yang mulai ditinggalkan. Sehingga anak didik dapat bermain seraya mengasah perkembangan motoriknya diiringi dengan nyanyian penyertanya.

Konsistensi TK Dharma Bhakti Kudu dalam menggunakan metode bernyanyi dan bermain tradisional berbuah manis. Betapa tidak pada 2019 berhasil meraih predikat Akreditasi A.

Kepala TK Dharma Bhakti Kudu, Yuni Wulandari, S.Pd. mengatakan telah mencetuskan nyanyian dan permainan tradisional sejak 2010. Mulanya sekadar mengisi kegiatan olahraga setiap hari Sabtu. Namun seiring berjalannya waktu, membuat anak didik menggemarinya sehingga di waktu senggang sekalipun memainkannya sambil bernyanyi.

Baca Juga: Matangkan Guru Hadapi PAK Melalui Pelatihan KTI

“Jenis lagu dan permainan tradisional sengaja kami pilih menyesuaikan yang jamak digunakan dalam PAUD serta menjadi kegemaran anak didik. Misalnya lagu Gundul Pacul dan Cublak-cublak Suweng. Sedangkan permainan diantaranya adalah bakiak, sondah, engklek, lompat tali, egrang batok, dan hula hoop. Respon wali anak didik pun sangat mendukung tatkala anak di rumah susah lepas dengan telepon genggam kini dapat bermain aktif,” ungkap perempuan berhijab itu.

Kepala TK Dharma Bhakti Kudu, Yuni Wulandari, S.Pd. (Rabithah)

Guru kelompok A, TK Dharma Bhakti Kudu, Lilik Herawatiningtias, S.Pd. mengatakan, ketika anak didik melakukan latihan bernyayi dan bermaian tradisional, sesungguhnya mereka juga belajar. Banyak manfaat yang dapat dipetik, diantaranya melatih sistem motorik anak, meningkatkan perilaku sosial dan kerja sama antar teman bahkan dengan guru, melatih kreativitas anak, serta secara tidak langsung melestarikan budaya.

Anak didik TK Dharma Bhakti Kudu praktit salat. (Ist)

Sementara itu Guru Kelompok B, TK Dharma Bakti Kudu, Eka Novita Sari, S.Pd. membeberkan, “Sebelumnya anak didik di rangsang dengan diberikan contoh. Baru ketika sudah mulai timbul ketertarikan, maka mudah ketika mengajarkan permainan tradisonal. Andaikan ada permainan yang membutuhkan alat khusus, dapat dibeli menggunakan Dana Oprasional Penyelenggaraan (BOP) sebagai pembelanjaan Alat Peraga Edukatif (APE).”

Kepala TK Dharma Bhakti Kudu, beserta Jajaran Guru. (Ist)

Konsistensi TK Dharma Bhakti Kudu dalam menggunakan metode bernyanyi dan bermain tradisional berbuah manis. Betapa tidak pada 2019 berhasil meraih predikat Akreditasi A. Selain itu prestasi gemilang juga ditorehkan, diantaranya mendapat penghargaan dalam Festival Anak Berprestasi Sahabat Junio, Juara I Mewarnai Tingkat Kecamatan Kudu Tahun 2017, dan Juara II Mewarnai Tingkat Kecamatan Kudu Tahun 2019.

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma/Istimewa

Lebih baru Lebih lama