Beberapa seniman dan pegiat seni Kota Santri saat melakukan studi banding mengenai desain dan kebutuhan sebuah gedung kesenian di ISI Surakarta. (1/10). (ist)


JOMBANG – Kabar gembira mampir di insan seniman Jombang, sebab tak lama lagi akan mempunyai Gedung Kesenian Jombang (GKJ) yang direncanakan pada awal tahun 2022 tahap awal pembangunannya akan dilaksanakan. Nantinya keberadaan GKJ akan mampu menjadi magnit dalam menarik pelbagai aktivitas lintas seniman untuk mempertunjukkan hasil karyanya.

Diterangkan oleh Kepala Bidang Tata Bangunan dan Bina Konstruksi, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jombang yang memegang kendali pembangunan GKJ, Edy Yulianto, S.T. bahwa nantinya lokasi persisnya berada di sisi Selatan Gedung Tenis Indoor Jombang. Serta berdiri di luas lahan sebesar 5.025 m², dan saat ini prosesnya masih dalam tahapan zoning.

Hasil studi banding ke ISI Surakarta bersama pegiat seni dan budaya Jombang diharapkan memberikan pemahaman kepada pihak konsultan terkait desain serta tata letak sebuah gedung kesenian.

“Zooning sendiri ialah istilah yang merujuk pada tahap pemetaan denah lokasi bangunan. Sampai sekarang untuk draft yang sudah kita rembug bersama PT. Pilar Empat Consultan sebagai pemenang tander dan masih banyak mengalami perubahan,” ujar Edy Yulianto.

Baca Juga: Mainan untuk Anak yang Bisa Tingkatkan Kecerdasan

Perubahan itu diantaranya tata letak yang semula menghadap ke Selatan, terbaru akan dihadapkan ke arah Barat. Perluasan denah parkir, serta terakhir ialah beberapa tempat yang semula terpisah akan kita gabung menjadi satu. Bangunan tersebut ialah sekretariat, musala, dan fasilitas sejenis yang bakal dirangkai dalam satu gedung dan penyesuaiannya sudah usai pada akhir bulan Oktober 2021. Selain fokus pada gedung, konsep GKJ juga mengadopsi pada Gedung Kesenian Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, dikarenakan menghadirkan pula tempat pementasan teater terbuka.

Penjelasan landasan filosofis GKJ. (ist)

Terkait konsep tersebut Edy Yulianto mengatakan, “GKJ ini memiliki anggaran sebesar sekitar Rp 4,8 Milyar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Jombang. Sehingga kami usahakan untuk pembangunan fisik dimulai awal tahun 2022 mendatang. Serangkaian tahapan ini nantinya juga akan terus melibatkan peran pegiat seni dan budaya di Jombang. Sebab merekalah yang mampu mendetail corak bangunan gedung kesenian yang ideal dan representatif sebagai simbol geliat seni budaya Kota Santri.”


Kepala Bidang Tata Bangunan dan Bina Konstruksi Dinas PUPR Kabupaten Jombang, Edy Yulianto, S.T. saat menunjukkan bentuk fisik bakal GKJ. Sampai akhir bulan Oktober bentuk fisik masih mengalami perubahan tata letak. (Donny)

Kepala Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, Iswahyudi Hidayat, S.Sos. juga menambahkan, bahwa hasil studi banding ke ISI Surakarta pada Jumat (1/10) bersama pegiat seni dan budaya Jombang diharapkan memberikan pemahaman kepada pihak konsultan terkait desain serta tata letak sebuah gedung kesenian. Sebab karakteristik gedung kesenian berbeda pada gedung umumnya, selaiknya suara tidak boleh bertabrakan atau memantul, artinya kualitas audio gedung menjadi prioritas utama selain pencahayaan dan sirkulasi udara.

Kepala Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, Iswahyudi Hidayat, S.Sos. saat ditemui di ruang kerjanya. (Donny)

“Kemudian tujuan berikutnya tak lain juga meminta pendapat serta masukan dari pihak ISI Surakarta terakit pengelolaan dan perawataan gedung kesenian secara berkala. Untuk kedepannya, terkait pihak pengelola GKJ sendiri masih dapat berubah, tidak menutup kemungkinan jika dibawah naungan Disdikbud Kabupaten Jombang, maka GKJ juga menjadi tempat pembelajaran seni, sejarah dan budaya lokal,” tandas Iswahyudi Hidayat.

Reporter/Foto: Donny Darmawan/Istimewa

Lebih baru Lebih lama