Kegiatan menari anak didik KB Cahaya Bunda. (Ist)


KABUH – Usia emas anak didik di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini sudah seyogianya diarahkan pada potensi yang diminati. Hal tersebut sebagai bekal menatap masa depan yang lebih cemerlang. Misalnya potensi seni tari yang menjadi kegiatan paling diminati anak didik di KB Cahaya Bunda Kabuh.

Metode kelompok merupakan pola pembelajaran atau bermain dengan anak didik di bagi menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok melakukan kegiatan yang berbeda, dalam satu pertemuan anak didik di arahkan untuk menyelesaikan dua hingga tiga kegiatan yang dilakukan secara bergantian.

Kepala KB Cahaya Bunda Kabuh, Mar'atun Hasanah, S.Pd mengatakan bahwa dari awal berdiri pada tahun 2011 satuan pendidikannya sudah menerapkan beberapa pilihan potensi yang di minati anak didiknya, seperti melukis, mewarnai, menggambar, olahraga senam, dan menari. Namun kegiatan senam dan menari menjadi kegiatan yang paling digandrungi anak didik.

Baca Juga: Literasi dan Numerasi Jaminan Mutu Pendidikan

“Demi memuaskan hasrat menari anak didik, kami sengaja mengkhususkan hari Kamis guna melakukan latihan. Tak susah payah mencari pelatih tari karena saya dan guru kebetulan dapat menari walaupun tidak secara profesional, tetapi mampu membimbing anak didik. Tarian yang kami ajarkan juga selaras dengan usia PAUD, seperti tari Remo Jombangan, Bleduk, dan Kebonratu sedangkan untuk senam seperti Senam Pinguin. Durasi latihan lebih kurang 10 hingga 15 menit, tetapi untuk latihan sebelum pentas dapat lebih dari itu,” papar perempuan alumni Universitas Muhamadiyah Surabaya itu.

Anak didik KB Cahaya Bunda memperingati Hari Kartini pada tahun 2019. (Ist)

Guru KB Cahaya Bunda Kabuh, Kristina Septianingsih, S.Pd. menambahkan bahwa terkait pembelajaran yang kami gadang di satuan pendidikan kami mengacu pada metode kelompok densitas. Metode kelompok merupakan pola pembelajaran atau bermain dengan anak didik di bagi menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok melakukan kegiatan yang berbeda, dalam satu pertemuan anak didik di arahkan untuk menyelesaikan dua hingga tiga kegiatan yang dilakukan secara bergantian.

Kepala KB Cahaya Bunda, Mar'atun Hasanah, S.Pd. (Rabithah)

Kristina Septianingsih menjelaskan, “Metode tersebut kami rasa cocok diimplementasikan dikarenakan selain efektif secara waktu. Satu kelompok terdiri dari lima anak didik. Mekanismenya apabila terdapat anak didik yang sudah menyelesaikan salah satu pembelajaran atau kegiatan maka anak tersebut dapat menentukan kegiatan selanjutnya dengan catatan melihat ketersediaan tempat karena terbatas kursi. Apabila dirasa semua tempat masih penuh maka akan diarahkan ke ruang tunggu yang terdapat permainan atau yang disebut tempat pengaman.”

Kepala dan guru KB Cahaya Bunda, Kristina Septianingsih, S.Pd. (Rabithah)

Satuan pendidikan yang terletak tepat berada di belakang Balai Desa Tanjungwadung ini juga tak sepi dalam meraih prestasi, diantaranya adalah Juara III Lomba Mewarnai BRI Kanca Kabupaten Jombang, Harapan II Lomba Stempel Tahun 2017, Juara II Lomba Mendongeng Kecamatan Kabuh Tahun 2018, serta telah mampu melakukan penampilan tari di pelbagai acara peringatan hari besar dan momen kelulusan.

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma/Istimewa

Lebih baru Lebih lama