Poster acara bedah buku berjudul Membongkar Aib Seks Bebas & Hedonisme Kaum Selebriti. (Ist)

JOMBANG – Geliat literasi di Kota Santri tak layu meski masih dalam suasana pandemi Covid-19. Hal ini dapat terlihat dari berlangsungnya acara bedah buku berjudul Membongkar Aib Seks Bebas & Hedonisme Kaum Selebriti. Meskipun digelar secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting, acara tersebut tak sepi peminat lantaran lebih kurang 40 penikmat literasi turut bergabung pada Selasa (5/10) diprakarsai oleh Komunitas Pembaca Jombang.

Moderator acara, Abdul Azis menyampaikan bahwa di pilihnya buku berjudul Membongkar Aib Seks Bebas & Hedonisme Kaum Selebriti lantaran dapat membuka cakrawala pikiran-pikiran revolusioner dan progresif yang tercermin dalam tawaran gagasan sang penulis yakni Nurani Soyomukti. Nurani Soyomukti mengisahkan bahwa awalnya judul yang diinginkan cukup sederhana yaitu Humanisasi Selebriti. Sayangnya di mata penerbit dinilai kurang menohok dan menjual, lalu diubahlah menjadi Membongkar Aib Seks Bebas & Hedonisme Kaum Selebriti.

Para selebriti juga tak sedikit yang dapat dijadikan inspirator karena pikiran kritis, produktivitas, dan kreativitasnya.

Meskipun bernuansa negatif dengan kata seks dan hedonisme, namun dalam buku ini banyak membahas sisi kemanusiaan yang tergambar di kalangan selebriti atau istilah kerennya humanisasi selebriti. Lahirnya karya ini tatkala Nurani Soyomukti duduk di bangku kuliah. Bermula dari catatan yang digoreskan kala senggang, lalu di kembangkan menjadi sebuah buku secara utuh. Sembari menyusun buku ini, ia mengaku sangat terbantu dari kegiatannya sebagai aktivis kerakyatan. Sehingga dapat rampung menjadi enam bab dan diterbitkan oleh Nuansa Cendekia, Marja & Medium Kota Bandung pada tahun 2010.

Baca Juga: SDN Carangwulung I Wonosalam Kebun Kopi Sumber Inspirasi Kewirausahaan

“Era media sosial saat ini, bagi sebagian kalangan dirasa semakin sulit mencari selebriti yang dapat dijadikan panutan dalam pola berpikir maupun gaya hidup. Paham hedonis dan kaum borjuis pun seakan pantas disematkan pada kalangan selebriti tanah air. Kemerdekaan berkarya menjadi alasan beberapa oknum selebitis untuk bertindak ‘seenaknya’, sampai pada permasalahan seksual yang menyeruak di publik, misalnya kasus video porno,” ungkap pria yang saat ini menjabat Komisioner KPU Kabupaten Trenggalek itu.

Penulis buku berjudul Membongkar Aib Seks Bebas & Hedonisme Kaum Selebriti, Nurani Soyomukti. (Ist)

Namun dalam buku ini banyak tertuang gagasan fakta yang diperoleh penulis semasa tinggal di Jakarta pada tahun 2006 s.d 2008. Tak jarang menjumpai sosok selebriti yang progresif dalam arti selain cerdas, ikut berpartisipasi dalam menyikapi problematika sosial kerakyatan. Salah satu contoh yang tercantum dalam buku ini adalah aksi selebriti Dian Sastrowardoyo yang ikut menyuarakan aspirasi rakyat pada kasus revisi Rancangan Kitab Undang Undang Hukum Pidana (RKUHP). Selain itu juga ada Mbah Surip, Rike Diah Pita Loka, dan Melanie Subono. Beberapa selebriti juga menjadi pegiat literasi, diantaranya adalah Happy Salma dan Angelina Sondakh.

Acara bedah buku yang diselenggarakan secara virtual. (Rabithah)

Nurani Soyomukti, saat dihubungi tim Majalah Suara Pendidikan melalui Facebook mengatakan bahwa amanat yang ingin disampaikan melalui karyanya ini bahwa ternyata selebriti bukan hanya menghibur dan menyebarkan pikiran dangkal di masyarakat atau menyebabkan gaya hidup yang buruk di kalangan generasi muda. Nurani Soyomukti turut membongkar fakta bahwa, para selebriti juga tak sedikit yang dapat dijadikan inspirator karena pikiran kritis, produktivitas, dan kreativitasnya. Tak ketinggalan karya-karyanya yang terlahir baik itu menjadi bagian dari produksi film yang humanis, seni peran, komedian, penulis lagu berkualitas, bahkan mampu menulis buku.

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma/Istimewa
Lebih baru Lebih lama