Infografis Penyebab Cuaca Panas di Jombang. (Dok.MSP)


Cuaca panas pada pertengahan akhir bulan Oktober dirasakan hampir di seluruh daerah. Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) per Minggu (17/10), suhu di sejumlah daerah mencapai 35 sampai 36 derajat celcius. Sesuai data resmi BMKG, berikut beberapa daerah yang mengalami cuaca panas pada Minggu dan Senin (17-18/10) :

1) Stasiun Meteorologi Ahmad Yani (36,4 derajat celcius)

2) Stasiun Meteorologi Perak I (36 derajat celcius)

3) Stasiun Meteorologi Kertajati (36 derajat celcius)

4) Stasiun Geofisika Deli Serdang (35,7 derajat celcius)

5) Balai Besar Wilayah 2, Ciputat (35,4 derajat celcius)

6) Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak (35,2 derajat celcius)

7) Stasiun Meteorologi Umbu Mehang Kuanda (35,2 derajat celcius)

8) Stasiun Meteorologi Maritim Serang (35,1 derajat celcius)

Cuaca panas ini merupakan fenomena cuaca ilmiah yang dilatar belakangi oleh :

· Posisi Matahari di atas Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Timur (NTT)

Pada bulan Oktober kedudukan gerak matahari tepat di atas wilayah Pulau Jawa, Bali, dan NTT. Dalam perjalanannya menuju posisi 23 derajat lintang selatan setelah meninggalkan ekuator. Posisi semu matahari di atas Pulau Jawa terjadi sebanyak dua bulan selama setahun sekali. Antara bulan September-Oktober atau Februari-Maret.

· Siklon Tropis

Kondisi lain yang berpengaruh pada peningkatan suhu ini ialah, Siklon Tropis Kompas di Laut China Selatan bagian utara yang menyebabkan adanya tarikan masa udara dan pertumbuhan awan hujan.

Untuk saat ini, cuaca dan iklim di Pulau Jawa, Bali, NTT, dan Sulawesi Selatan memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Perlu diwaspadai dalam masa peralihan ini kerap kali muncul fenomena cuaca ekstrim seperti angin puting beliun dan hujan lebat. Meski dalam intensitas ringan, namun fenomena peralihan cuaca tersebut menjadi faktor munculnya bencana hidrometeorologi.

Sumber: Kompas.com.

Olah data: Batlitbang Majalah Suara Pendidikan

Lebih baru Lebih lama