Para peserta didik yang terdiri dari beberapa SD di Kecamatan Diwek saat sedang dibina ketika berlatih Atletik di SDN Bulurejo I Diwek. (Donny)


JOMBANG – Keberadaan para juara di setiap perlombaan baik dalam bidang akademis maupun non-akademis sangat disayangkan bila diabaikan begitu saja. Mestinya harus ada perhatian khusus dalam usaha melakukan pembinaan berkelanjutan hingga kurun waktu tertentu. Sehingga nantinya bila tampil di level yang lebih tinggi baik provinsi maupun nasional, tak ada kesulitan mencari perwakilan.

Bahkan bukan tidak mungkin keberadaannya menjadi aset berharga kedepannya dalam serangkaian perhelatan kompetisi yang membawa nama Jombang pada khususnya. Maka sedianya tinggal menyediakan penempaan serta pemusatan latihan yang lebih terorganisir sehingga fokus menghadapi kompetisi tersebut.

Perhelatan kompetisi baik dalam bidang seni dan olahraga, akademis maupun non-akademis masih memiliki muara yang sama. Kesamaan ini dilihatnya dari segi rasa kebanggaan dan identitas satuan pendidikan yang turut terdongkrak kala peserta didiknya berhasil meraih prestasi yang moncer.

Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SD, Bidang Pembinaaan SD, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, Diah Tri Hekmawati, SE., M.E. mengungkap sejauh ini belum ada teknis pembinaan secara khusus terutama dibawah naungan Disdikbud Kabupaten Jombang. Hal ini jelasnya menjadi pekerjaan rumah tersendiri karena melihat dari banyaknya kompetisi yang diikuti peserta didik, ada yang sebatas ditingkat kecamatan dan kabupaten.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Stres di Tempat Kerja

Kalau pun ada pembinaan merupakan kompetisi yang bersifat berjenjang. Artinya tak berhenti di tingkat kabupaten saja. Melainkan potensinya mampu bersaing di provinsi bahkan nasional. Selaiknya Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), Kompetisi Olahraga Siswa Nasional (KOSN), dan Kompetisi Sains Nasional (KSN). Selebihnya hanya sebatas di tingkat kabupaten saja dan merupakan hasil dari inisiatif Disdikbud Kabupaten Jombang guna mewadahi bakat-bakat peserta didik.

Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Sekolah Dasar, Bidang Pembinaaan Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, Diah Tri Hekmawati, SE., M.E. (Rabithah)

“Baru kalau berjenjang seperti halnya kemarin dalam FLS2N, kami melakukan pembinaan kepada para juara yang akan bertanding di tingkat provinsi. Mulai latihan rutin sebelum jadwal pertandingannya bersama dengan pelatih berpengalaman yang sengaja kami hadirkan. Kemudian membantu segala persiapan yang dibutuhkan selama bertanding di provinsi nantinya,” papar Diah Tri Hekmawati.

Disdikbud Kabupaten Jombang tidaklah bekerja sendiri dalam memetakan calon juara dari Jombang yang patut diapresiasi dan dikembangkan bakatnya tersebut. Ada pula Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya yang memiliki tugas, pokok, dan fungsi strategis serupa yakni Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahrga (Disporpora) Kabupaten Jombang.

Kepala Bidang Olahraga Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporpora) Kabupaten Jombang, Bambang Tedjoatmoko, S.Sos. M.Si. (Donny)

Dijelaskan Kepala Bidang Olahraga, Disporpora Kabupaten Jombang, Bambang Tedjoatmoko, S.Sos., M.Si. sejauh ini pihaknya telah berupaya mendukung pengembangan para juara di Jombang melalui satuan cabang olahraganya masing-masing yang tergabung dalam Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Jombang. Di KONI khususnya untuk prestasi olahraga akan digembleng lagi agar meningkatkan capaiannya. Serangkaian dengan itu langkah lain adalah melakukan pendataan yang bekerjasama dengan Disdikbud Kabupaten Jombang yang terbilang OPD paling banyak menyelenggarakan kompetisi dengan peserta didiknya.

Bambang Tedjoatmoko mengungkapkan, “Nantinya datanya akan terpusat. Sebab kami telah mengembangkan aplikasi pendataan bagi juara di Jombang untuk pelbagai kompetisi baik dari segi akademis maupun non-akademis melalui Si Kembang. Jadi platfom ini sangat terbuka, siapa saja dapat melihat daftar lengkapnya. Sejalan dengan itu masyarakat pun dapat menginformasikan jikalau terdapat prestasi peserta didik di lain jangkauan kami guna di data.”

Ketua KONI Kabupaten Jombang, Heru Ariwanto. (Rabithah)

Ketua KONI Kabupaten Jombang, Heru Ariwanto, menerangkan bahwa pihaknya hanya membidangi bidang olahraga kompetisi profesional dan sesuai dengan ketentuan nasional. Sehingga KONI tak dapat secara langsung membina peserta didik yang berprestasi di lingkup satuan pendidikan, sebab terdapat perbedaan antara kompetisi profesional dan perlombaan bagi peserta didik. Perbedaannya ialah jika tingkat profesional peserta didik baru dibina jika terdaftar pada klub cabang olahraga yang menaunginya. Namun jika hanya perlombaan antar satuan pendidikan, maka pembinaan dilakukan mandiri oleh para guru.

“Setelah terdaftar di aplikasi yang disediakan Disporpora Kabupaten Jombang, peserta didik diwajibkan bergabung di cabang olahraga dibawah naungan KONI. Hal ini mutlak dilakukan guna menempa lebih dalam kemampuannya, seraya dapat berkompetisi pada level yang lebih luas, misalnya Porkab, Porprov, Sea Games, Asian Games hingga Olimpiade. Sehingga tidak terpaku pada lomba formal antar satuan pendidikan,” pungkas Heru Ariwanto.

Sementara itu Kepala Seksi Sejarah dan Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, Anom Antono, S.Sn. menilai bahwa perhelatan kompetisi baik dalam bidang seni dan olahraga, akademis maupun non-akademis masih memiliki muara yang sama. Kesamaan ini dilihatnya dari segi rasa kebanggaan dan identitas satuan pendidikan yang turut terdongkrak kala peserta didiknya berhasil meraih prestasi yang moncer.

Kepala Seksi Sejarah dan Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, Anom Antono, S.Sn. (Donny)

Anom Antono menuturkan, “Keberlanjutan para jawara ini nantinya cukup signifikan dalam menopang keberlanjutan jenjang pendidikan yang diinginkan oleh peserta dan wali peserta didik. Serta bukan rahasia umum lagi, bahwa saat ini hal sederhana laiknya trofi dan piagam berdampak besar bagi nama satuan pendidikan. Jika satuan pendidikan secara konsisten dan tekun membina peserta didik untuk berprestasi, maka timbal balik secara positif pastilah menyertainya.”

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma/Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama