Suasana penjurian lomba baca puisi.












NGORO – SDN Genukwatu I Ngoro terus berbenah diri. Dengan begitu, satuan pendidikan ini mampu menjawab setiap ada tantangan yang hadir. Hal itu dilakukan juga untuk menciptakan kualitas di sekolah tersebut.

Kepala SDN Genukwatu I Ngoro, Munandar, S.Pd., M.M. mengatakan bahwa dalam membentuk kepercayaan diri peserta didik, hal yang perlu dikuatkan terlebih dulu adalah kepercayaan guru yang bersangkutan. Penguatan tersebut dilakukan dalam berbagai hal, salah satunya dengan berbagai praktik Pendidikan Agama Islam (PAI) yang secara konsisten diterapkan. Tidak terbatas pada pengetahuan PAI, pihaknya juga tidak menutup diri pada pengetahuan teknologi dan uji kreativitas yang saat ini banyak diminati peserta didik.

Guru Agama Fathur Rotib, S.Pd.I. menjelaskan, segala praktik pembelajaran agama tak terlepas dari dukungan pihak satuan pendidikan hingga wali peserta didik. Adanya pioner yang terdiri dari dua guru Diniyah, dua guru PAI dan satu guru Mulok Keagamaan menjadikan tujuan peserta didik percaya diri melakoni serangkaian praktik keagamaan tak mengalami kendala yang berarti. Tak berhenti sampai disitu saja, selang tiga bulan sekali sengaja mendatangkan tutor profesional untuk memberikan bimbingan teknis terkait metode pembelajaran PAI yang efektif dan terkini.

Dalam membentuk kepercayaan diri peserta didik, hal yang perlu dikuatkan terlebih dulu adalah kepercayaan guru yang bersangkutan. Penguatan tersebut dilakukan dalam berbagai hal, salah satunya dengan berbagai praktik Pendidikan Agama Islam (PAI) yang secara konsisten diterapkan.  

“Praktik keagamaan kita lakukan setiap hari. Diantaranya, sebelum pukul 07.00 WIB peserta didik secara bergantian melakukan praktik Azan, Salat Dhuha berjamaah, dilanjutkan dengan baca Tahlil, Istighasah atau tadarus Alquran. Praktik ini kami wajibkan untuk seluruh peserta didik, dengan menggunakan pengeras suara,” ujar Fathur Rotib.

Kepala beserta jajaran guru yang tergabung dalam kepanitiaan lomba. 

 
Awalnya beberapa peserta didik merasa malu apabila belum lancar, tetapi dengan pendampingan guru yang terus memberikan contoh perbaikan dan motivasi, akhirnya mereka terbiasa. Hingga sampai pada peserta didik berebut pengeras suara untuk melantunkan praktik keagamaan. Menjadi kebanggan tersendiri apabila mendengar peserta didik kami tidak malu melantunkan Azan atau meminpin Tahlil di setiap surau atau lingkungan tempat tinggalnya.
 

Guru kelas VI, Andri Santoso, S.Pd.SD. dan Guru Agama Fathur Rotib, S.Pd.I.








Guru kelas VI SDN Genukwatu I Ngoro, Andri Santoso, S.Pd.SD. menjelaskan bahwa praktik tersebut tak berhenti pada PAI saja. Kepercayaan diri peserta didik dipupuk melalui berbagai perlombaan yang terdiri dari lomba membuat video (Vlog), baca puisi, poster, serta menyanyi dan menggambar. Hal ini dilakukan bertepatan dengan momentum Hari Kemerdekaan.

Kepala SDN Genukwatu I Ngoro, Munandar, S.Pd., M.M.

“Berawal dari diskusi yang digagas oleh guru untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan serta usulan dari peserta didik yang meskipun masih melakoni pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) tetap ingin merasakan meriahnya suasana perlombaan. Hal ini dilakukan pula, apabila terdapat ajang perlombaan pada tingkat kecamatan atau kabupaten. Kita sudah memiliki daftar peserta didik yang berpotensi di bidangnya.” pungkas Andri Santoso.

Reporter/Foto: Rabitha Maha Sukma


Lebih baru Lebih lama