Memancing dan beriman perahu menjadi kegiatan yang diminati masyarakat. (Ist)


DIWEK – Menyaksikan kondisi sungai di Jombang sepertinya sedikit memberikan rasa pilu. Hal itu dikarenakan banyak yang beralih fungsi sehingga tercemar, bahkan disejumlah wilayah dapat dikatakan telah mati tak dialiri air lagi.

Tetapi sekejap pandangan itu berubah ketika berkunjung ke Desa Pandanwangi, Kecamatan Diwek. Masih terdapat sungai yang mengalir jernih dan saat musim kemarau datang sekalipun airnya masih ada. Sehingga memunculkan inisiasi dari Santri Jogo Kali (SJK) Jombang dalam mengelolanya lebih produktif dengan tetap menjaga keasriannya untuk dijadikan wahana rekreasi melepas kepenatan.

Dijelaskan oleh Ketua SJK, Fatkhur Rohman, S.Pd.I. bila sungai tersebut letaknya di Jalan Prof. M. Yamin sehingga terhitung tak jauh dari pusat kota. Selain memang masih belum tercemar, juga banyak bambu yang tumbuh disepanjang tepian sungai. Sehingga jika dikelola dengan baik tentunya dapat menjadi salah satu tempat wisata yang mampu memberikan nilai edukasi terhadap pengelolaan lingkungan secara tepat.

Kedepan akan dilengkapi lagi sejumlah sarana pendukung serta melengkapi aneka permainan macam flaying fox, perahu, juga area swafoto. Tentunya wajib mengutamakan keselamatan penggunananya.

“Dibantu pelbagai pihak dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Pemerintah Desa Pandanwangi, serta sejumlah stakeholder lain akhirnya terwujud sejak dilakukan revitalisasi pada Januari 2021. Sekarang dapat digunakan untuk segala permainan air dari berenang hingga mendayung rakit bambu. Selain itu ada area untuk memancing juga,” ungkap Fatkhur Rohman.

Baca Juga: Smart Sidomulyo Wujud Reformasi Birokrasi

Sekarang ini (8/11) juga sedang dilakukan proses izin pemanfaatan sungai kepada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur, tegas lelaki yang juga aktif berkesenian pantomim ini. Harapannya nanti dapat dikembangkan sebagai pusat pendidikan dan latihan dasar keorganisasian. Termasuk dengan Pramuka bisa dilakukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang masih cukup luas. Beriringan dengan itu akhirnya mampu menumbuhkan ekonomi masyarakat setempat.

Potret Dermaga Sungai Jombang kala sepi pengunjung. (Rabithah)

Sementara itu Anggota SJK, Fathoni mengakui cukup senang dengan hasil yang sekarang telah dicapai. Apalagi dukungan masyarakat di sekitar DAS sangat partisipatif aktif. Oleh karenanya, kedepan akan dilengkapi lagi sejumlah sarana pendukung serta melengkapi aneka permainan macam flaying fox, perahu, juga area swafoto. Tentunya wajib mengutamakan keselamatan penggunananya.

Ketua Komunitas SJK, Fatkhur Rohman, S.Pd.I. (Kiri) dan anggota SJK, Fathoni (Kanan). (Rabithah)

Fathoni menjelaskan, “Kita telah memberikan batasan kedalaman sungai yang masih laik digunakan untuk permainan air dengan bambu. Sembari juga terus mengkampanyekan kesadaran ramah terhadap lingkungan. Dibuktikan dengan manfaat yang dapat dirasakan sekarang kalau tetap menjaga kelestariannya, maka dapat dimanfaatkan serta menghasilkan keuntungan materil. Terlebih setelah dibuka untuk umum pada Oktober 2021 ini, harus bersama-sama lebih peka menjaganya.”

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma/Istimewa

Lebih baru Lebih lama