Seorang warga melintas di depan Balai Desa Tondwulan, pada Senin (29/11). (Donny)


PLANDAAN – Kisah asal usul nama suatu desa di Jombang memang terbilang cukup banyak versinya. Tak dapat berpijak hanya pada satu cerita saja, sebelum ada bukti pendukung yang kuat mengikutinya. Selaiknya Desa Tondowulan, Kecamatan Plandaan. Tak banyak warga setempat yang mengetahui kepastian asal usul nama desanya tersebut.

Seperti yang diakui oleh Kepala Dusun Mambang, Desa Tondowulan, Eko Mujiono jika tiada nama di tanah kelahirannya itu yang penyebutannya sama atau memiliki kemiripan. Hanya saja kata beberapa warga ada kaitannya dengan Trowulan. Akan tetapi tidak ada kaitannya dengan nama salah satu kecamatan di Kabupaten Trowulan.

Walau hingga kini belum ditemukan titik terang tentang persisnya muasal nama Tondowulan. Bukan berarti tradisi yang sudah lekat dalam warga ditinggalkan. Banyak nilai luhur yang terkandung didalamnya.

“Trowulan disini maksudnya adalah pada rumput yang luas dan terletak diujung Timur. Konon dahulu digunakan cantrik bernama Damarwulan untuk merawat kuda peliharaan Kerajaan Majapahit,” terang Eko Mujiono.

Baca Juga: LSP P1 Aktualitas Keahlian Peserta Didik SMK Dwija Bhakti 1 Jombang

Lebih lanjut Eko Mujiono memamparkan, jikalau dahulu aktivitas merumput tidak hanya di lingkup kerajaan saja. Melainkan meluas hingga di luar kerajaan termasuk di Desa Tondowulan. Oleh karenanya, nama Desa Tondowulan masih menyerupai sapaan Trowulan.

Kepala Dusun Mambang, Desa Tondowulan, Eko Mujiono, saat memaparkan asal muasal permukiman di wilayah yang disebut Trowulan oleh masyarakat Desa Tondowulan. (Donny)


Meskipun masih belum ada kepastian tentang cerita itu, namun yang masih tetap terjaga hingga kini adalah tradisi warga Desa Tondowulan dalam menjalankan sedekah dusun dan desa. Sekretaris Desa Tondowulan Askan mengatakan warga sangat guyup dalam melestarikan tradisi sedekah dusun maupun desa. Hingga kini pun tetap di pegang pelbagai filosofi Jawa. Dari menggunakan hari pasaran dalam pelaksanannya sebagai sarana bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Eko Mujiono saat menunjukkan salah satu tempat yang dikeramatkan oleh masyarakat Desa Tondowulan. (Donny)


Askan pun menyampaikan, “Walau hingga kini belum ditemukan titik terang tentang persisnya muasal nama Tondowulan. Bukan berarti tradisi yang sudah lekat dalam warga ditinggalkan. Banyak nilai luhur yang terkandung didalamnya. Jangan sampai terlupakan karena gemuruh zaman.”

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama