Guru pembina ekstrakurikuler tari, Sriyanti, S.Pd. sedang mendampingi peserta didik latihan. (Rabithah)


KESAMBEN – Aktivitas berkesenian menjadi salah satu alternatif bagi peserta didik untuk menunjukkan potensi dirinya. Namun hal ini tak dapat tumbuh begitu saja, melainkan harus ada motivasi dan pembinaan dari satuan pendidikan. Seperti yang tengah diupayakan SMP Negeri 1 Kesamben dalam menempa peserta didiknya melalui kesenian tari.

Dipaparkan oleh Kepala SMP Negeri 1 Kesamben, Drs. Parsum Sukowibowo, M.Pd. bahwa setiap peserta didik pastinya memiliki potensi yang beragam. Sudah menjadi tugas satuan pendidikan dalam menemukan hingga memoles bakat tersebut hingga membuahkan hasil prestasi gemilang. Upaya konkretnya yaitu menyediakan fasilitas seperti pelatih, tempat latihan, hingga segala pernik kebutuhan macam busana lengkap dengan atributnya.

Latihan tari dilakukan setiap Sabtu setelah pulang sekolah. Durasi sekitar dua jam, bahkan bisa lebih panjang tatkala akan menggelar pertunjukan atau mengikuti ajang perlombaan.

“Terhitung sudah lebih dari satu dekade ekstrakurikuler tari menjadi kegiatan yang paling digemari. Ditengarai lantaran terdapat sanggar tari yang ada di Kecamatan Kesamben, sehingga beberapa peserta didik sudah akrab dengan terian tradisional semenjak duduk di bangku Sekolah Dasar,” kata pria yang juga menjabat pembina MGMP Mulok Keagamaan dan Pendidikan Diniyah Kabupaten Jombang itu.

Baca Juga: Nenin Mainingtyas Oplet Susi Catatan Supervisi

Kepala Sekolah yang identik dengan songkok hitamnya itu menambahkan, meskipun sudah memiliki pembina ekstrakurikuler tari, namun tetap mendatangkan pelatih profesional sehingga dapat membina secara maksimal. Pelatih harus memenuhi target yang diinginkan seperti dapat menampilkan di pelbagai acara dan mengikuti lomba. Selanjutnya evaluasi berkala pun dilakukan guna memperbaiki atau menyempurnakan program pelatihan yang telah berjalan. Apabila dalam kurun waktu tertentu tak membuahkan hasil sesuai perjanjian, maka dapat kita ganti dengan pelatih lain.

Kepala SMP Negeri 1 Kesamben, Drs. Parsum Sukowibowo, M.Pd. (Rabithah)

Sedangkan Guru pembina ekstrakurikuler tari, Sriyanti, S.Pd. menerangkan bahwa pihaknya mengadakan seleksi anggota ekstrakurikuler setiap tahun. Pada tahun 2021 terdapat lebih kurang 20 peserta didik yang kita bagi menjadi 4 kelompok. Seiring berjalannya waktu, hal tersebut dapat diasah dan diubah menurut perkembangan setiap individu yang bersangkutan.


Kepala beserta jajaran guru SMP Negeri 1 Kesamben. (Rabithah)

Sriyanti yang juga guru mata pelajaran Seni Budaya mengungkapkan, “Latihan tari dilakukan setiap Sabtu setelah pulang sekolah. Durasi sekitar dua jam, bahkan bisa lebih panjang tatkala akan menggelar pertunjukan atau mengikuti ajang perlombaan. Jenis tarian yang kita unggulkan adalah Tari Remo Jombangan. Kerap setelah itu baru mendapat pengetahuan tari variasi yang dirancang oleh pelatih menyesuaikan acara atau ketentuan perlombaan.”

Penampilan tari peserta didik SMP Negeri 1 Kesamben. (ist)

Satuan pendidikan yang terletak di Jalan Taman Siswa Nomor 3, Desa Pojokrejo itu juga tak pernah absen meraih prestasi bidang tari setiap tahunnya. Terbaru adalah Juara III Kreativitas Tari Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional, Jenjang SMP Kabupaten Jombang tahun 2020. Sedangkan pada tahun 2021 ini meningkat menjadi Juara I pada ajang yang sama, sehingga mewakili Kabupaten Jombang pada tingkat Provinsi dan berhasil mencatatkan nama SMP Negeri 1 Kesamben pada tataran 10 besar.

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma/Istimewa

Lebih baru Lebih lama