KESAMBEN - Tidak akan ada habisnya jika membahas kesenian panji yang satu ini, Wayang Topeng Jatiduwur Jombang yang dipercaya ada sejak abad 18 ini masih eksis hingga sekarang. Baru-baru ini Paguyuban Tri Purwo Budoyo menggelar pertunjukannya dalam rangka launching buku Wayang Topeng Jatiduwur dalam Perspektif Sejarah.



Pagelaran kesenian dalam bentuk drama seni tradisonal dengan dialaog menggunakan Bahasa Jawa ini adalah ciri khas utamanya, keseluruhan pemain dan penari selama pementasan memekai topeng kecuali dalang dan penabuh gamelan.



Dalam awal pertunjukan selalu diawali dengan tampilnya seorang penari dengan wajah ditutupi topeng dan berpakaian layaknya punggawa kerajaan, yakni Tari Klono, tarian yang menjadi bagian penting dalam pementasan Wayang Topeng Jatiduwur.



Selepas peragaan Tari Klono, dalang kemudian memainkan perannya mengendalikan seluruh proses pementasan. Dialog, gerakan, dan jalan cerita merupakan perpaduan berbagai unsur kesenian seperti tari, drama, sastra, musik dan seni rupa. Para penari melakukan gerak sebagai ekspresi tokoh mengikuti cerita dalang.

Reporter/Foto: Luhur W. Wijaya





Lebih baru Lebih lama