Kegiatan mengenal ragam sayuran yang dilaksanakan oleh KB Al-Hikmah Kudu. (ist)


KUDU – Penyelenggara pendidikan dasar selaiknya KB, harus benar-benar memahami kebutuhan akan anak didiknya yang notabene masih memiliki kecenderungan bermain. Sehingga harus dipenuhi kebutuhan bermainnya itu secara aman supaya dapat diselingi dengan pelbagai macam pembelajaran. KB Al-Hikmah Kudu pun menyadari pentingnya sebuah permainan bagi anak didik.

Selain dapat memupuk daya imajinasi dan kreativitasnya, permainan yang dilakukan mampu meningkatkan daya motoriknya. Oleh karenanya, di satuan pendidikan yang berada di ujung Utara Kota Santri ini dilengkapi dengan sarana prasarana permainan yang memadai.

Jangan sampai anak didik terputus dengan budaya lokalnya. Sehingga penggunaan Bahasa Jawa sangatlah penting.

Kepala KB Al-Hikmah Kudu, Sulami, S.Pd.I. menjelaskan pemenuhan layanan bermaian anak didik sudah disesuaikan dengan konsep Densitas Bermain. Mengacu pada keragaman jenis mainan dan penataan lingkungan bermain anak didik bersama dengan gurunya.

Baca Juga: 92,47 % Disdikbud Kabupaten Jombang Sukses Serap Anggaran 2021

Sulami menyebutkan, “Pengembangan Densitas Bermain sangat sesuai mengingat usia anak didik disini. Selanjutnya mampu memetakan tumbuh kembang anak didik melalui aspek motorik, bahasa, seni, moral agama, sosial emosional, dan kognitif. Terpenting keamanan ketika bermain tetap menjadi yang utama supaya jangan sampai menimbulkan dampak negatif.”

Jajaran kepala dan guru KB Al-Hikmah Kudu. (ist)

Sulami menambahkan dalam sudut keamanan ada tema yang berisikan pembelajaran. Akhirnya anak merasa nyaman karena di setiap tempat ada permainan yang dapat dimainkan bersama dengan teman-temannya maupun gurunya. Padahal didalamnya beriringan dengan pembelajaran yang sangat bermanfaat bagi anak didik.

Kegiatan bermain menangkap ikan oleh anak didik. (ist)

Sementara itu Guru KB Al-Hikmah, Retno Andriani, S.Pd. mengatakan dalam penyampaiannya menggunakan dua bahasa, baik itu Bahasa Indonesia dan Jawa. Pemilihan Bahasa Jawa karena dirasakan sesuai dengan bahasa yang biasa digunakan dalam kesehariannya dan tersimpan keadiluhungan sehingga dapat menjadi pembelajaran bagi anak didik.

Salah satu kegiatan berjalan seimbang untuk merangsang motorik anak didik. (ist)

“Jangan sampai anak didik terputus dengan budaya lokalnya. Sehingga penggunaan Bahasa Jawa sangatlah penting. Disisi lain pun akan dikuatkan dengan tembang dolanan dan mengenalkan angka-aka dalam Bahasa Jawa. Tentunya dikemas dengan menarik agar anak menikmati dan melatih sel-sel motorik mereka,” tutup Retno Andriani.

Reporter/Foto: Donny Darmawan/Istimewa

Profil KB Al-Hikmah Kudu


Berdiri : 2011

Jumlah Guru : 4

Jumlah Anak Didik : 34

Lebih baru Lebih lama