Ilustrasi seseorang sedang melalukan wawancara kerja. (ist)


NASIONAL - Sudah mengirim curriculum vitae (CV) ke banyak perusahaan tapi belum mendapat kabar baik Atau pernah menjalani beberapa sesi wawancara kerja, namun tak kunjung berbuah manis? Jika melihat semua usaha yang pernah kita lakukan namun belum membuahkan hasil, mungkin kita perlu evaluasi diri. Sebab, siapa tahu ternyata kita telah melakukan kesalahan yang dapat membuat kita gagal dalam mendapatkan pekerjaan impian.

Ada sejumlah kesalahan umum yang membuat kita dipandang sebagai kandidat yang tidak kompeten dalam proses rekrutmen, sehingga selalu gagal dalam mendapatkan pekerjaan. Berikut ulasan selengkapnya.

Terlalu Banyak Mengirim Lamaran Kerja
Mengirim lamaran sebanyak mungkin mungkin bisa meningkatkan peluang kita untuk mendapatkan pekerjaan. Akan tetapi, mengirim lamaran pekerjaan sebenarnya tidak boleh asal kirim. Alih-alih "ngasal" dalam mencari pekerjaan, lebih baik pertimbangkan apa yang kita kuasai dan luangkan waktu untuk mengirim lamaran yang sesuai dengan potensi yang kita miliki.

Tidak Mengirim Surat Lamaran
Banyak orang tidak mempertimbangkan betapa pentingnya surat lamaran saat melamar pekerjaan. Padahal, curriculum vitae (CV) saja belum cukup untuk meyakinkan rekruter dalam proses seleksi mencari pekerjaan. Melalui surat lamaran, kita punya kesempatan lebih dari kandidat lain untuk menjual keahlian yang kita miliki.

Terlalu Berlebihan "Menjual Diri"
Dalam sesi wawancara kerja, mungkin kita terpacu untuk "menjual diri" agar meyakinkan rekruter bahwa kita memiliki keahlian yang sesuai dengan lowongan pekerjaan. Namun, terlalu berlebihan dalam "menjual diri" seringkali dianggap overselling dan memberi kesan bahwa kita tidak punya keahlian di bidang lain. Di sesi wawancara kerja, lebih baik ceritakan poin-poin penting saja yang menjadi kelebihan kita namun tetap relevan dengan kualifikasi yang dibutuhkan.

Terlalu Santai dan Tidak Ada Persiapan

Dalam beberapa situasi, tidak semua proses wawancara kerja berlangsung lancar sesuai dengan prediksi kita, sehingga membutuhkan persiapan yang matang. Pertimbangkan cara kita merespons setiap pertanyaan, mengetahui sedikit latar belakang perusahaan hingga pertanyaan seperti apa yang akan kita ajukan nanti. Setidaknya, beberapa perencanaan dan persiapan wawancara kerja dapat membantu kita lebih mudah melewati proses wawancara.

Berbohong di CV
Mungkin memoles CV dengan beberapa skill akan membuat kita terlihat lebih keren. Namun, apa pun data yang diberikan harus sesuai dengan fakta. Memberi keterangan palsu alias berbohong di CV, surat lamaran atau pada saat wawancara kerja tidak akan berakhir dengan baik. Kalau pun nantinya diterima kerja, lantas ketika kebohongan itu terbongkar, maka situasi akan menjadi lebih rumit.

Sumber/Rewrite: kompas.com/Tiyas Aprilia

Lebih baru Lebih lama