Dok.MSP


Tahun baru penanggalan Tionghoa atau Imlek merupakan salah satu perayaan besar dan masih dilestarikan masyarakat khususnya penganut ajaran Tridharma. Tak terkecuali di Kota Santri yang memiliki tiga klenteng sebagai poros peradaban Tionghoa yaitu Klenteng Hok Liong Kiong Jombang, Hong San Kiong Gudo, dan Boo Hway Bio Mojoagung. Ada sejulah tradisi yang selalu dilakoni dan lekat dalam menyambut Imlek, diantaranya:

Ibadah Malam Hari
Pelaksanaan sembahyang bersama saat menjelang malam tahun baru dilaksanakan di klenteng. Sehingga pagi hingga sore harinya dapat berkumpul dengan sanak saudara di rumah.

Pemasangan Pohon Tebu
Pemasangan Pohon Tebu sebelum tahun baru Imlek diyakini dapat mendatangkan rezeki dan mengabulkan harapan. Pengurus klenteng memasang dua Pohon Tebu berukuran lebih dari dua meter di depan pintu masuk.

Sumur Langit
Salah satu tradisi lainnya adalah sumur langit. Sebuah wadah atau kolam diletakkan setelah pintu masuk. Bagian atap klenteng sengaja dibuka agar cahaya matahari dan hujan dapat masuk ke dalam berfungsi menampung air hujan sebagai berkah.

Memandikan Patung Dewa
Kepercayaan umat Tridharma bahwa saat menjelang Imlek roh yang bersemayam di patung dewa/dewi tersebut meninggalkan patung. Sehingga waktu tersebut diyakini tepat untuk membersihkan patung. Namun harus menjadi catatan bahwa sebelum dan setelah membersihkan patung, para pengurus wajib melaksanakan ritual menyucikan diri dan sembahyang dahulu.

Dekorasi Serba Merah
Selain membersihkan klenteng atau rumah, kegiatan mendekorasi dengan segala pernih berwarna merah menjadi salah satu agenda wajib tatkala Imlek. Diantaranya adalah, lampion, poster kata-kata baik, pita, dan lain sebagainya. Warna merah melambangkan segala hal yang sejahtera, kuat, dan mendatangkan keberuntungan.

Memberi atau Menerima Angpau
Angpau menjadi tradisi yang paling ditunggu khususnya bagi generasi muda. Tradisi ini dilaksanakan bagi umat yang telah berkeluarga memberikan rezeki kepada anak-anak dan orang tuanya. Tak ada ketentuan dalam setiap nominalnya, namun yang pasti dibungkus dengan amplop berwarna merah dengan pernik ucapan Imlek.

Hidangan Khas Imlek
Perayaan Imlek identik dengan kue keranjang dan jeruk. Namun sebenarnya terdapat 12 jenis makanan yang harus tersaji di meja makan, hal ini melambangkan 12 shio yang tentunya masing-masing memiliki makna tersendiri. Diantaranya adalah ayam utuh, mie panjang, kue lapis legit, salad ikan segar, telur rebus, ikan bandeng, dimsum, sop, kuaci, kue mangkuk, dan manisan.

Menyaksikan Barongsai, Liong, dan Kembang Api
Saat Imlek tiba beberapa Klenteng menyajikan pertunjukan Barongsai dan Liong. Hal ini menjadi puncak perayaan Imlek. Para penonton juga dapat memberikan angpau kepada pemain Barongsai dan Liong. Pertunjukan biasanya ditutup dengan menyalakan kembang api sebagai wujud sukacita dan kemakmuran.

Sumber: Diolah dari Pelbagai Sumber

Olah Data: Batlitbang Majalah Suara Pendidikan

Lebih baru Lebih lama