Tim BPCB Jawa Timur saat melakukan eskavasi di Situs Pandegong. (ist)


JOMBANG – Upaya merawat Situs Cagar Budaya sebagai aset sejarah dan kebudayaan masa lampau, terus digalakkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang melalui Bidang Kebudayaan. Utamanya melalui eskavasi beberapa Situs Cagar Budaya yang tersebar di beberapa sudut Kota Santri ini.

Kepala Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman, Bidang Kebudayaan, Disdikbud Kabupaten Jombang, Iswahyudi Hidayat, S.Sos. menerangkan, pada tahun anggaran 2022 ini, kegiatan Pelestarian Cagar Budaya akan diprioritaskan dibeberapa titik Situs Cagar Budaya. Diantaranya, Situs Pande Gong, Yoni Gambar, Goa Made, Pandan Sili, Kedaton, dan terakhir ialah Petirtaan Sumberbeji.

Tentu dalam poin penyelamatan Situs Cagar Budaya, eskavasi ialah salah satu bagian pentingnya. Kemudian untuk pengamanan dan pemanfataan, perlu kerjasama serta kesadaran seluruh pihak.

“Dari keenam Situs Cagar Budaya tersebut dua diantaranya sudah dilakukan proses eskavasi di tahun 2020 dan 2021 kemarin, yakni Situs Petirtaan Sumberbeji dan Pandegong. Kini, di tahun anggaran 2022 keduanya kita usulkan kembali pada Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur agar segera terlihat hasilnya dan tak terbengkalai terlalu lama usai di eskavasi,” terang Iswahyudi Hidayat.

Baca Juga: Menelisik Perjalanan UPK Sudah di Mulai Sejak 1970

Lebih lanjut, ketika disinggung mengenai tinjauan prioritas eskavasi keenam situs tersebut, Ishwayudi Hidayat menjelaskan bahwa, hal tersebut sesuai dengan hasil sinkronisasi program antara BPCB dengan pemerintah daerah. Adapun tinjauan keseluruhannya mengacu pada aspek penyelamatan, pengamanan, serta pemanfaatan dari Situs Cagar Budaya itu sendiri. Sehingga, nantinya sebelum keenam Situs Cagar Budaya hendak dieskavasi maka pihak BPCB akan terlebih dahulu melakukan survei lokasi.

Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid, saat meninjau eskavasi Petirtaan Sumberbeji. (ist)

Iswahyudi Hidayat menjelaskan, “Dari alokasi anggaran yang disiapkan sebesar Rp 324.444.444. di tahun ini tidak kesemuanya akan dilimpahkan untuk eskavasi pada keenam Situs Cagar Budaya tersebut. Sebelumnya akan ada penentuan dari temuan hasil survei dan pertimbangan BPCB. Andaikan masih banyak yang belum memenuhi standar, maka kami akan menawarkan Situs Cagar Budaya lain seperti Watu Kucur, Yoni Gambar, dan Sumberboto yang ditengarai terdapat struktur menyerupai candi.”

Kepala Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman, Bidang Kebudayaan, Disdikbud Kabupaten Jombang, Iswahyudi Hidayat, S.Sos. (Donny)

Sementara itu Pamong Budaya Ahli Muda, BPCB Jawa Timur, Muhammad Ichwan, S.S. memaparkan beberapa kaidah turunan dari penyelamatan, pengamanan dan pemanfaatan Situs Cagar Budaya yang mesti dipahami secara keseluruhan. Antara lain, proses eskavasi tidak sekadar menggali dan mendata melainkan juga bagian dari tahapan pemetaan potensi pemanfaatannya bagi masyarakat sekitar.

Kegiatan eskavasi di situs Petirtaan Sumberbeji. (ist)

Muhammad Ichwan menegaskan, “Tentu dalam poin penyelamatan Situs Cagar Budaya, eskavasi ialah salah satu bagian pentingnya. Kemudian untuk pengamanan dan pemanfataan, perlu kerjasama serta kesadaran seluruh pihak, terutama di bidang wisata dan pendidikan. Keduanya membutuhkan penanganan yang serius supaya Situs Cagar Budaya berpotensi dan berdimensi luas.”

Reporter/Foto: Donny Darmawan/Istimewa

Lebih baru Lebih lama