M. Adi Irwansyah. (Donny)


TEMBELANG – Menyeimbangkan teori dan praktik merupakan marwah dari sebuah proses pembelajaran. Apabila keduanya sudah mampu disejajarkan, maka pembelajaran akan menjadi pengalaman yang dapat mengakar kedalam dasar pemahaman peserta didik.

Berangkat dari situlah SDN Mojokrapak III Tembelang, pada Kamis (17/2) mengadakan Pratikum IPA yang dikhususkan bagi peserta didik kelas IV-VI. Diterangkan oleh Plt Kepala SDN Mojokrapak III Tembelang, M. Adi Irwansyah. S.Pd. bahwa latarbelakang agenda tersebut merupakan bagian dari pengembangan pembelajaran tematik dan telah dikonsep bersama guru dari masing-masing kelas dengan penyesuaian tiap kompetensi dasarnya. Guna menambah pengalaman serta ilmu baru bagi peserta didik, lantas menggandeng Lab IPA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang.

“Lab IPA Disdikbud Kabupaten Jombang bertindak sebagai pemateri sekaligus penyedia alat praktiknya. Sehingga usai kegiatan ini dilaksanakan, peserta didik mendapat ilmu seraya pengalaman baru ketika langsung dilibatkan dalam praktik. Sebab selama ini hanya sebatas pembelajaran di lingkungan satuan pendidikan saja, ” ujar M. Adi Irwansyah.

Metode semacam ini cukup penting dikembangkan di satuan pendidikan. Tujuannya jelas, agar tercipta pembelajaran yang bermakna serta relevan bagi peserta didik dan lingkungannya.

Instruktur Lab IPA Disdikbud Kabupaten Jombang, Syamsul Ma’arif, S.Pd., M.Pd. menerangkan bahwa metode yang diterapkan dalam praktik kali ini berbeda dari biasanya. Perbedaannya ialah menggunakan pola Sub Classical. Teknisnya empat guru terlebih dahulu diberikan pengarahan mengenai alat, bahan, dan jenis reaksi kimia.

Baca Juga: ANBK Menyisakan PR Verifikasi Data

Syamsul Ma’arif menguraikan, “Setelah para guru sudah mampu memahami tahapannya. Selanjutnya tinggal membersamai praktik peserta didik. Nantinya satu guru membawahi dua sampai tiga kelompok. Melihat penyesuaian kompetensi dasar kelas IV-VI memang terdapat dua materi dasar yang diberikan. Diantaranya pengujian kandungan zat aditif dengan larutan PK serta uji kandungan bahan pewarna pada makanan yang mengandung zat karsenogenik dan dapat memicu kanker.”

Beberapa guru memulai praktik. (Donny)

Pria berkacamata ini juga menambahkan, pada praktik semacam ini nantinya peserta didik bisa memahami jajanan serta makanan yang laik atau tidak laik untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, para guru pun harus mampu menindaklanjuti praktik semacam dengan penerapan hidup bersih dan sehat di lingkungan satuan pendidikan. Termasuk budaya mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi.

Peserta didik saat menyimak penjelasan mengenai bahan praktik. (Donny)

Pengawas SD Kecamatan Tembelang, Tamunah, S.Pd. yang turut hadir mengungkapkan sangat mengapresiasi kegiatan praktik yang melibatkan peserta didik secara langsung. Menurutnya, pembelajaran berbasis praktik juga bagian dari Discovery Learning. Sehingga peserta didik bersama guru menelaah konsep lewat proses intuitif untuk sampai pada suatu kesimpulan.

“Metode semacam ini cukup penting dikembangkan di satuan pendidikan. Tujuannya jelas, agar tercipta pembelajaran yang bermakna serta relevan bagi peserta didik dan lingkungannya,” tutup Tamunah.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama