Pengawas dan Kepala SMP Negeri Kudu memantau Pelaksanaan UKBI Adaptif Merdeka. (ist)


JOMBANG – Bekerja sama dengan Balai Bahasa Jawa Timur, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI menyelenggarakan Uji Kompetensi Berbahasa Indonesia (UKBI) bagi seluruh peserta didik di provinsi yang berada di ujung Timur Pulau Jawa ini. Harapannya akan tampak sejauh mana hasil penguasaan berbahasa Indonesia yang baik serta benar oleh peserta didik. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang pun merespons positif. Mengimbau seluruh SMP Negeri di Kota Santri untuk mengikuti tes UKBI yang disebut Adaptif Merdeka ini secara online di satuan pendidikan masing-masing.

Guru SMP Negeri 3 Peterongan, Faiqotur Rosidah, M.Pd. mengapresiasi langkah yang diambil oleh Disdikbud Kabupaten Jombang. Terbukti sempat sebelumnya MGMP Bahasa Indonesia SMP Negeri Se Kabupaten Jombang melaksanakan UKBI bagi guru. Dampaknya juga terbilang positif bahwa makin tumbuh rasa cinta dan kebanggaan terhadap bahasanya sendiri. Sehingga tidak menutup kemungkinan hal yang sama bakal terjadi dikalangan peserta didik

Ada tim literasi yang andil memberikan semangat kepada peserta didik. Karena ini adalah ajang pertama, wajar masih ada keraguan dan kurang kepercayaan dirinya.

“Sebagian besar SMP Negeri di Kota Santri mengikuti UKBI pada Kelas VIII dan IX. Hal ini mengingat jadwal yang berlangsung serta ketersediaan komputer. Sementara Kelas VII masih disibukkan dengan pengenalan lingkungan baru. Melihat besarnya manfaat UKBI ini selaiknya bisa menjadi agenda rutin saban tahun yang dijembatani oleh Disdikbud Kabupaten Jombang,” ungkap perempuan yang gemar menulis ini.

Baca Juga: SDN Wangkalkepuh Gudo Potensi Peserta Didik adalah Tanggungjawab

Sementara itu, pelaksanaan UKBI di SMP Negeri Kudu pun terbilang berhasil dan berjalan lancar. Walau berada jauh dari pusat kota Jombang, tak menjadi hambatan berarti. Ketersediaan peranti dan jaringan internet yang memadai, membuat keberlangsungannya tak menemui hambatan berarti. Pegiat Literasi dan Guru Bahasa Indonesia, SMP Negeri Kudu, Dra. Nanik Marsiyah menjelaskan ada tim literasi yang andil memberikan semangat kepada peserta didik. Karena ini adalah ajang pertama, wajar masih ada keraguan dan kurang kepercayaan dirinya. Namun setelah berjalan peserta didik pun dapat mengikuti rangkai tes yang dijalankan secara audio, visual, dan audio-visual tersebut.

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma/Istimewa

Lebih baru Lebih lama