Dok.MSP


Tahap I (November 2021)

A. Metode Eskavasi

  1. Penentuan tata letak posisi kotak gali berukuran 4 x 4 meter.
  2. Proses eskavasi menggunakan sistem lot.
  3. Perekaman temuan.

B. Hasil Temuan
  1. Denah struktur batu di Situs Pandegong memiliki dimensi panjang pada sisi Barat 7,91 meter dan panjang sisi Utara 6,54 meter. Panjang sisi Utara belum termasuk penampil tangga. Apabila dihitung semuanya maka memiliki panjang 10,84.
  2. Memiliki bentuk yang khas dan jarang dijumpai pada denah bangunan suci di Jawa Timur. Terdapat dua arca yang berasal dari relung badan bangunan, yakni Arca Nandiswara kepala sampai pinggang dengan tinggi 31 cm dan lebar 26 cm. Arca kedua adalah Mahakala setinggi 63 cm, lebar 30 cm dan tebal 13 cm, ada yoni yang telah bergeser dari Ruang Garbaghra.
  3. Ornamen yang ditemukan semacam palang (Tapakdara), panil persegi dan lengkung. Selain itu, terdapat arca Kepala Brahma (berkepala empat). Berdasarkan hasil temuan tipe denah, arsitektural, interpretasi area diperkirakan bersal dari abad 10 Masehi atau Masa Medang.

C. Penanganan Temuan

Penanganan dilakukan dalam dua tahap. Pertama dilakukan dalam kotak galian dan kedua setelah diangkat dari kotak eskavasi selanjutnya pembersihan dan dimasukkan dalam kantong plastik yang telah diberi label per lot dan per kotak.

D. Analisis Temuan

Menggunakaan analisis spesifik untuk mengetahui jenis, bentuk, ukuran, bahan, warna, teknik, dan jejak pakai yang berkenaan dengan fisik benda. Selanjutnya analisis kontekstual untuk mengetahui dimensi ruang, meliputi hubungan antar temuan dan kondisi lingkungan sekitar. Apabila dipersentasikan sekitar 70 persen denah candi telah berhasil di eskavasi.

Tahap II (Maret 2022)

A. Target eskavasi melanjutkan eskavasi tahap I yang menyisakan 30 persen denah candi. Menampakkan bagian Timur dan Selatan di Situs Pandegong yang masih terkubur. Jika bagian itu sudah ditemukan maka bangunan candi itu akan diketahui denah utuhnya. Selaian itu juga memastikan 70 persen hasil eskavasi sebelumnya apakah bentuknya masih utuh atau terdapat kerusakan.

B. Ekskavasi ini juga menyasar sumur di bagian tengah Candi Pandegong berbentuk persegi 1x1 meter. Dinding sumur tersusun bata merah kuno sama dengan tubuh candi. Fungsi sumuran umumnya untuk menghidupkan candi di dalamnya ada pripih. Sehingga candi mempunyai kekuatan magis yang berhubungan dengan kedewaan. Ditemukan pula bagian arca berbahan batu andesit abu-abu di kedalaman sekitar 3 meter. Berupa bagian perut sampai kaki potongan Arca Nandiswara yang ditemukan dalam ekskavasi tahap pertama tahun lalu.

C. Bangunan utama berdenah cruciform karena terdapat penampil atau tonjolan struktur di setiap sisinya. Struktur kaki candi ini seluas 8 x 8 meter persegi dengan tinggi bangunan yang tersisa 1,5-2 meter. Sedangkan tinggi fondasi candi sekitar 50 cm.

Sumber: Hasil Laporan Eskavasi BPCB Jawa Timur dan detik.com
Oleh Data: Batlitbang Majalah Suara Pendidikan

Lebih baru Lebih lama