Jumadi, S.Pd., M.Si. saat menyematkan tanda pengenal guru Mulok Bahasa Jawa. (Rabithah)


JOMBANG – Ketika Bahasa Jawa menjadi Muatan Lokal (Mulok) wajib di Kota Santri, maka sebuah keharusan untuk mematangkan kemampuan pengajarnya. Hal ini bukanlah suatu retorika belaka, sebab dewasa ini Bahasa Jawa sudah mulai terkikis modernisasi. Terlebih sebagai salah satu sarana komonikasi yang lazim digunakan dalam keseharian. Meskipun Bahasa Jawa mampu menjadi identitas diri dan pembentukan karakter penggunanya.

Untuk itulah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang menyelenggarkan pelatihan khusus bagi para pengajar Mulok Bahasa Jawa yang digawangi oleh Bidang Pembinaan SD, Disdikbud Kabupaten Jombang pada (8 s.d 14/3) di Aula Wilayah Kerja Pendidikan Kecamatan Jombang secara langsung dan virtual. Plt. Kepala Disdikbud Kabupaten Jombang, Jumadi, S.Pd., M.Si. pun mengatakan mengajari Bahasa Jawa sekarang ini merupakan tantangan besar. Pengajar harus mampu mengemasnya dengan baik dan dapat dinikmati oleh seluruh peserta didik.

Semua harus dikemas menyenangkan, tegas Jumadi. Baik ucapan, aksara, tindakan, kesenian, hingga praktiknya sekalipun. Terlebih menyesuaikan dengan Kurikulum Prototipe yang telah dijalankan. Demikian adanya kewajiban menuturkan Bahasa Jawa pada setiap hari Kamis di satuan pendidikan, dapat menjadi momentum berharga dalam membiasakan kembali.

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma

Lebih baru Lebih lama