Asesmen Nasional (AN) yang dijalankan beberapa waktu lalu merupakan upaya dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI dalam menelaah hasil belajar peserta didi diseluruh jenjang. Jombang pun telah melaksanakannya yang diikyi sekitar 583 SD dengan melibatkan 11.192 peserta didik Kelas V. Sementara di jenjang SMP diikuti sebanyak 221 SMP dengan pesertanya mencapai 5.278 peserta didik Kelas VIII.

Penjabaran Makna Hasil Asesmen Nasional

a. Hasil Asesmen Nasional dilaporkan pada rentang nilai 1,00-3,00.

b. Unsur penilaian meliputi Asesmen Kompetensi Minimum yang terbagi dalam Literasi dan Numerasi, Survei Karakter, dan Lingkungan Belajar.

c. Terdapat tiga kategori penilaian, Nilai 1 (kurang), Nilai 2 (cukup), Nilai 3 (baik).

d. Ketiganya diukur melalui definisi indikator dan capaian.

e. Apabila salah satu unsur mendapat Nilai 1 (kurang) dan Nilai 2 (cukup) akan dilakukan intervensi khusus dari Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bersama stakeholder lainnya.

Hasil Asesmen Nasional SD

a. Kemampuan Literasi : Cakap/Mencapai Kompetensi Minimum dengan Nilai 1,80-2,09.

Capaian : Sebagian besar peserta didik telah mencapai batas minimum, dan butuh ditingkatkan supaya lebih mahir.

b. Kualitas Pembelajaran : Terarah/ Nilai Cukup (1,85-2,25)

c. Capaian : Pembelajaran di kelas mulai afektif dan ditunjukkan oleh aktivasi kognitif guru.

Kekurangan

a. Kemampuan Numerasi : Dibawah Kompetensi Minimum dengan Nilai 1,40-1,79.

Capaian : Hanya 50% peserta didik yang mampu memahami Numerasi.

b. Refleksi dan Perbaikan Pembelajaran oleh Guru : Aktif dengan Nilai 1,85-2,25.

c. Perbaikan : Guru masih memerlukan proses pembelajaran tersruktur sekaligus inovasi serta refleksi.

Hasil Asesmen Nasional SMP

a. Kemampuan Literasi : Cakap (Mencapai Kompetensi Minimum) dengan Nilai 1,80-2,09.

Capaian : Sebagian besar peserta didik telah mencapai batas minimum, dan butuh ditingkatkan supaya lebih mahir.

b. Kualitas Pembelajaran : Terarah/Nilai Cukup (1,85-2,25)

Capaian : Pembelajaran di kelas mulai afektif dan ditunjukkan oleh aktivasi kognitif guru.

Kekurangan

a. Kepemimpinan Instruksional : Terbatas dengan Nilai 1,00-1,84.

Perbaikan : Kepemimpinan instruksional belum mengarah pada program dan dukungan capaian belajar peserta didik.

b. Refleksi dan Perbaikan Pembelajaran oleh Guru : Pasif dengan Nilai 1,00-1,84.

Perbaikan : Guru harus merefleksikan perbaikan pembelajaran dan tidak menggunakan metode mengajar yang selalu berulang.

Sumber : Kemendikbudristek RI

Olah Data : Batlitbang Majalah Suara Pendidikan

Lebih baru Lebih lama