Guru Kelas B TK Dharma Wanita Megaluh, Supiati, S.Pd. saat mendongengkan cerita anak berjudul Dobi dan Serigala pada anak didiknya. (Donny)


MEGALUH – Literasi tampaknya masih menjadi permasalahan tersendiri di negeri ini. Selain angka membaca buku atau pun bacaan lainnya masih sangat rendah, akibatnya pun karya yang dihasilkan dari kegiatan membaca semacam karya tulis maupun sejenis sangatlah jarang. Dibutuhkan upaya sedari dini guna mengenalkan hingga membiasakan dalam melakukan kegiatan berliterasi yang beradasarkan dari keinginan diri sendiri.

Untuk itu TK Dharma Wanita Megaluh berupaya mendekatkan dari awal mengenai budaya literasi yang menyenangkan. Selanjutnya anak didik akan terbiasa dan mampu menerima dengan baik. Sejalan dengan itu akhirnya mampu menjalankan sendiri tanpa harus diminta terlebih dahulu.

Sekarang anak didik dengan sendirinya mau meminjam buku. Mereka memilih sendiri berdasarkan tampilan depan yang dirasakan menarik bagi mereka untuk di bawa pulang dan dibacakan oleh orang tuanya.

Kepala TK Dharma Wanita Megaluh, Saidah Muasomah, S.Pd. mengungkapan di lembaga yang dipimpinnya ini sudah mengadakan sudut literasi sejak 2018. Jadi nantinya anak didik akan dikenalkan secara langsung praktik mengenal buku, membaca, memahami intisari bacaan tersebut.

Baca Juga: Hasil Asesmen Nasional SD/SMP Kabupaten Jombang 2022

Saidah Muasomah menjelaskan, “Kami membuat program meminjam buku dari satuan pendidikan untuk dibawa anak didik pulang ke rumah selama lebih kurang lima hari. Tujuannya agar orang tua membacakan cerita dalam buku tersebut. Kemudian kami tanya ketika anak didik di satuan pendidikan apakah sudah dibacakan atau belum? Jika belum maka terus diingatkan agar orang tua lekas membacakan sebagai salah satu stimulus dalam membudyakan literasi kepada anak didik.”

Salah satu anak didik kelompok B sedang memilih buku di sudut literasi TK Dharma Wanita Megaluh. (Donny)

Dampaknya pun terbilang positif, ungkap Saidah Muasomah. Anak didik lebih mampu mengurangi aktivitas bermain game di telepon pintarnya. Itu pun dirasakan oleh orang tua mereka, sehingga cukup mendukung kegiatan membacakan cerita yang di gagas oleh TK Dharma Wanita Megaluh.

“Bahkan imajinasi anak didik pun terbangun dengan baik selaiknya isi dalam cerita tersebut. Hasilnya dapat mereka implementasikan dalam kesehariannya itu,” imbuh Saidah Muasomah.

Anak didik TK Dharma Wanita Megaluh saat berbaris sebelum memulai pembelajaran pada Senin, (29/11). (Donny)

Guru Kelas B, TK Dharma Wanita, Supiati, S.Pd. mengakui dengan adanya pembiasaan ini anak didik lebih memiliki variasi dan perbendaharaan pengalaman yang lebih banyak. Terlebih lagi ketika diminta menceritakan ulang kepada teman sekelasnya. Semangat anak didik semakin memuncak karena ingin menampilkan cerita yang diperoleh dari orang tuanya.

Jajaran Guru dan Kepala TK Dharma Wanita Megaluh. (Donny)

Supiati mengakui, “Sekarang anak didik dengan sendirinya mau meminjam buku. Mereka memilih sendiri berdasarkan tampilan depan yang dirasakan menarik bagi mereka untuk di bawa pulang dan dibacakan oleh orang tuanya.”

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama